Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penghapusan Ujian Nasional

Singgung Pemerintah, Aktris Sophia Latjuba Bongkar Ketidakadilan dalam Pelaksanaan Ujian Nasional

Sophia Latjuba mengatakan ketika ujian nasional menjadi penentu kelulusan, maka betapa beratnya beban dari siswa tersebut untuk mengejar nilai bagus.

Editor: Frandi Piring
Capture Youtube/Najwa Shihab
Sophia Latjuba jelaskan ketidakadilan yang terjadi dalam pelaksanaan Ujian Nasional. 

Oleh karena itu, Sophia Latjuba menyatakan setuju dengan rencana penghapusan ujian nasional.

Sophia Latjuba bahkan mengatakan adanya ujian nasional merupakan bentuk kemalasan dari pemerintah.

Pernyataan dari Sophia Latjuba yang menyebut ujian nasonal sebagai bentuk kemalasan dari pemerintah tentunya bukan tanpa dasar.

Dirinya menilai untuk menilai kecerdasan atau kepintaran sesorang siswa tidak bisa dilihat hanya dengan ujian nasional saja.

Menurutnya, hal itu harus ditentukan dengan banyak unsur, tidak cukup hanya dengan ujian nasional.

Apalagi pendidikan merupakan sebuah proses yang cukup panjang.

"Pendidikan ini kan sebuah proses pembentukan pribadi manusia, banyak unsur yang kita harus lihat," ujar Sophia Latjuba.

"Ada intelektualitas, ada sosial, ada moral, ada fisik, ada spiritual, dan ini merupakan sebuah proses holistik, integral."

Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara ikut mengawasi ujian nasional di SMP Negeri 8 Kotamobagu, Selasa (2/5/2017).
Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara ikut mengawasi ujian nasional di SMP Negeri 8 Kotamobagu, Selasa (2/5/2017). (FOTO/GRAFIS: TRIBUN MANADO/HANDHIKA DAWANGI/ALEX TARORE)

Lebih lanjut, Sophia Latjuba menilai ujian nasional terlalu umum untuk dijadikan alat penilaian setiap siswa.

Terlebih untuk menentukan kelulusan.

Lalu, dirinya menyinggung kapasitas orang yang membuat soal ujian nasional tersebut.

Dirinya mempertanyakan apakah pembuat soal ujian nasional sudah memahami karakteristik siswa Indonesia yang punya latar belakang berbeda-beda.

"Ujian nasional yang hanya ujian nasional, satu pillihan ganda yang dibuat oleh satu orang atau sekolompok orang, yang menilai anak-anak dari sabang sampai merauke, dengan latar belakang yang berbeda-beda," jelas Sophia Latjuba.

"Dengan guru berbeda-beda, orang-orang mungkin yang membuat ujian nasional ini bukan guru juga mungkin, yang tidak tahu bagaimana meng-handle anak."

Maka dari itu, Sophia Latjuba mengatakan, yang seharusnya memberikan penilaian adalah guru ataupun sekolah itu sendiri.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved