Dewan Pengawas KPK
Dilantik jadi Dewan Pengawas KPK, Syamsuddin Haris Pernah Minta KPK Bubar, Kaitan dengan Polri
Sebelum dilantik sebagai Dewan Pengawas KPK Syamsuddin Haris sempat meminta KPK agar bubar
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID - 5 Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) resmi dilantik Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Satu diantara yang dilantik adalah Syamsuddin Haris, Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Syamsuddin Haris tiba pukul 12.57 WIB di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.
Syamsuddin didampingi oleh sang istri menuju ke Istana Negara.
Ditanya apa alasan dirinya mau menjadi Dewan Pengawas KPK? Syamsuddin menjawab karena dia ingin menegakkan pemerintahan yang bersih dan memperkuat KPK.

Sempat Minta KPK Bubar
Sebelum dilantik sebagai Dewan Pengawas KPK Syamsuddin Haris sempat meminta KPK agar bubar.
Pernyataan tersebut disampaikan terkait polemik pimpinan KPK yang akan dipimpin anggota Polri.
Menurutnya, usulan mantan Kapolri Jenderal Tito Karnavian kala itu sangat membahayakan KPK.
Syamsuddin Haris menyatakan hal itu menanggapi pernyataan Tito Karnavian yang menginginkan agar jabatan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar diserahkan kepada Polri.
Menurut Syamsuddin Haris, KPK lebih baik bubar ketimbang dipimpin Polri.
• Profil Albertina Ho, Satu-satunya Wanita di Dewan Pengawas KPK, Srikandi Hukum Ditakuti Koruptor
Diberitakan sebelumnya, sebanyak sembilan perwira tinggi Polri mendaftarkan diri untuk mengikuti proses seleksi pimpinan KPK periode 2019-2023.
Seperti dikutip Kompas.com Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan ada sembilan perwira Polri yang mendaftarkan diri secara sukarela.
"Semua daftar, mereka mendaftarkan diri," ungkap Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2019).
Nama-nama tersebut tertuang dalam lampiran Surat Kapolri Nomor B/722/VI/KEP/2019/SSDM tertanggal 19 Juni 2019.