NEWS
24 Gempa Bumi Guncang Sulawesi Utara Tahun 2019, Bandingkan dengan Tahun Sebelumnya
Data yang dirangkum tribun manado, 24 Gempa Bumi terjadi di Sulawesi Utara Tahun 2019, bandingkan dengan tahun sebelumnya
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Kali ini lindu berkekuatan M 5,2. Pusat gempanya kembali berada di laut, sekitar 13 km barat daya Kepulauan Talaud.
Keduanya memiliki hiposenter atau kedalaman 10 km.
6. 21 Oktober 2018 - 2 Kali Gempa di Talaud
Minggu (21/10/2018), Selain yang dirasakan warga, sebenarnya ada satu gempa lagi yang terjadi hari ini.
Gempa yang tidak terasa tersebut terjadi pukul 01.51 WIB di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Episenter gempa ada di luat, tepatnya sekitar 127 km barat laut Talaud.
Pusat yang jauh serta waktu gempa mungkin menjadi alasan mengapa gempa M 5,3 ini tidak terasa.
7. 13 Oktober 2018 - Gempa Bitung 5,2 SR
Gempa 5,6 SR (diperbarui BMKG 5,2) yang mengguncang sebagian wilayah Sulawesi Utara, Sabtu (13/10/2018), tak hanya dirasakan warga Kota Bitung dan Kota Manado, melainkan juga Minahasa hingga Bolmong.
Berdasarkan rilis yang diterima Tribunmanado.co.id dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Manado, hasil analisis menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan M=5,6 terjadi dengan koordinat episenter pada 1,36 LU dan 125,46 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 38 km arah Tenggara Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 97 km.
• INFO Gempa Terkini Terjadi Hari Ini Jumat 20 Desember 2019, Ini Lokasi dan Kekuatan
Kemudian hasil analisis diupdate M=5,2 terjadi dengan koordinat episenter pada 1.36 LU dan 125.46 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 38 km arah tenggara Bitung, Propinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 115 km.
Berdasarkan laporan dari masyarakat dampak gempabumi dirasakan di daerah Bitung dan Tondano pada skala III MMI, Manado pada skala II MMI dan Airmadidi juga pada skala II-III MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan.
Gempa bumi Laut Maluku ini jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa bumi menengah, akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku.
Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme sesar berupa sesar oblique naik (oblique thrust).
Hingga pukul 12.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).