News
BNN Akui Sulit Masuk PT Conch, Pengawasan Terhadap Orang Asing Lemah
Setiawan dengan berkelakar membeber, sulit masuk ke PT Conch. Diketahui perusahaan tersebut banyak mempekerjakan tenaga asing asal Cina.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - BNN Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) kesulitan melacak peredaran narkotika di kalangan pekerja asing di Bolaang Mongondow.
"Kami alami kesulitan," kata kepala BNN Bolmong AKBP Juli Setiawan dalam konferensi pers di kantor BNN Bolmong, Selasa (17/12/2019).
Setiawan dengan berkelakar membeber, sulit masuk ke PT Conch.
Diketahui perusahaan tersebut banyak mempekerjakan tenaga asing asal Cina.
"Sulit sekali masuk ke sana, paling cuma sampai di security saja," kata dia.
Ia membeber, peredaran narkotika di kalangan warga asing musti diwaspadai.
Sebab peredaran narkotika adalah kejahatan internasional.
"Kalau sabu itu kebanyakan masuk dari Cina, sedang ekstasy dari eropa," katanya.
Sebut dia, peredaran narkotika international saat ini kebanyakan adalah lewat laut.
AKP Dedi Dendana yang menjabat Kasie Pemberantasan Narkoba mengatakan, Bolmong Raya yang selama ini dikenal sebagai daerah transit bisa saja jadi daerah tujuan narkotika.
"Kasus narkotika di BMr apalagi di Kotamobagu sangat banyak," kata dia.
Terpisah, upaya konfirmasi dengan PT Conch sudah ditempuh wartawan tribunmanado.co.id, namun hingga berita ini diturunkan PT Conch melalui juru bicaranya belum memberikan keterangan resmi.
• 11 Tahun Menikah, Pasangan Obesitas Ini Tak Pernah Nikmati Surga Dunia, Tak Bisa Bergerak
• Pernah Pacaran dengan Ayah Betrand Peto,Vanessa Angel Bongkar Aib Ruben Onsu dengan Penyanyi Dangdut
Bertahun tahun lamanya, warga Desa Wangga, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolmong, mengenal IP sebagai petani sukses.
IP memiliki lahan yang ditanami buah nenas.
Kedoknya nanti terbongkar akhir bulan lalu.
Ternyata ia pengedar narkotika kelas kakap.
Jaringannya terbentang hingga ke Palu.
"Ia pengedar kelas kakap," kata Kepala BNN Bolmong AKBP Juli Setiawan dalam konferensi pers kasus narkoba selama 2019 oleh BNN Bolmong, Selasa (17/12/2019) di kantor BNN Bolmong.
Sebut Juli, IP dikenal licin bak belut.
Berkali kali ia lolos dari buruan.
"Pernah ia dikepung di suatu hotel tapi berhasil lolos," kata dia.
Beber dia, aparat kesulitan menangkap IP lantaran ciri - ciri fisiknya tak diketahui.
Dia sering menyamar.
"Tak ada yang tahu siapa dia," kata dia.
Bak pepatah, sepandai pandainya tupai melompat pastinya jatuh juga, pada akhirnya IP berhasil dibekuk.
Ia bercerita aparat yang menangkap IP menyamar sebagai pegawai kecamatan.
"Waktu itu kami juga masih samar - samar tentang ciri fisiknya," ujarnya.
Lucunya IP menduga polisi sebagai debt collector.
Ia akhirnya dicokok tanpa perlawanan.
Sudah dibekuk, tak berarti IP tamat.
"Kami juga kesulitan cari babuk, untung saja berhasil didapat, kami peroleh di rumahnya," katanya.
Juli mengakui IP adalah lawan tangguh.
"Ia hanya petani desa tapi sungguh luar biasa, kami dibuat pusing olehnya," kata dia.
Dikatakan Juli, penangkapan tersebut adalah satu - satunya pada tahun ini.
"Ada banyak kasus tapi kami tidak bisa tangani semuanya. Masalahnya kekurangan anggaran," kata dia. (*)
BNN Hanya Mampu Ungkap Satu Kasus Dalam Waktu 365 Hari
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bolaang Mongondow hanya mampu membongkar satu kasus pengedaran narkoba sepanjang tahun 2019.
Hal tersebut ironis karena ada banyak kasus yang semestinya bisa diungkap.
"Kalau di Kotamobagu sana, bisa ada seratus kasus yang bisa kita lidik. Tapi dana hanya cukup untuk satu kasus saja," kata AKP Dedi Dendana yang menjabat Kasie Pemberantasan Narkoba.
Menurut Dedi, wilayah BMR selama ini dikenal sebagai wilayah transit pengedaran narkotika.
Ada kemungkinan BMR jadi tempat tujuan peredaran narkoba. "Banyak sarangnya di kotamobagu," ujarnya.
Kepala BNN Bolmong AKBP Juli Setiawan mengatakan, masalah kurangnya pendanaan dan personil membatasi BNN dalam membongkar sarang narkotika di BMR.
Menyiasatinya diadakan kerjasama dengan aparat kepolisian dan terkait lainnya.
"Yang pasti kita tetap berupaya maksimal," kata dia. (art)