Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Politik

Hillary Lasut Skak Mat Peneliti SMRC, Saidiman Langsung Terdiam: Jangan Asal Definisikan Demokrasi

Keduanya memperdebatkan soal pencalonan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka di Pilkada 2020.

Editor: Frandi Piring
Tangkap layar Youtube Kompas TV
Hillary Lasut berdebat dengan peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad 

"Apa salahnya kalau Gibran mulai dari wali kota juga?," sahut Hillary.

Menurut Saidiman, politik dinasti di negeri ini sudah terjadi sejak lama.

"Salah satu persoalan kita sekarang adalah partai politik yang di dalamnya terbangun dinasti bertahun-tahun, bepruluh-puluh tahun," ujar Saidiman.

"Saya sejak mahasiswa ketua partainya masih itu. Dan itu merusak."

Hillary Lasut berdebat dengan peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad
Hillary Lasut berdebat dengan peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad (Tangkap layar Youtube Kompas TV)

Ucapan Saidiman itu pun kembali dipotong oleh Hillary.

Menurut Hillary, perdebatan soal pencalonan Gibran di Pilkada 2020 itu tak akan berpengaruh apapun.

Disebutnya, menang atau tidaknya Gibran di Pilkada ditentukan oleh rakyat.

"Kita ini seperti orang bodoh berdebat di sini, ini ada proses demokrasi, kita serahkan kembali ke masyarakat, jangan seakan-akan demokrasi itu bisa kita definisikan sendiri," ucap Hillary.

"Padalah masyarakat yang pegang kekuasaan, padahal masyarakat yang membangun pilihan," sambung dia.

"Jadi kalau misalnya kita ada di posisi ini, oh si A politik dinasti, si B penyalahgunaan kekuasaan, tapi kalau dikembalikan ke masyarakat toh nanti masyarakat yang memilih."

(Tribunwow.com)

Simak video berikut ini menit 24.56:

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved