Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Misteri Pembunuhan Miho, Pelajar yang Tewas 11 Tahun Silam, Belum Terungkap Meski Tim FBI Diturunkan

Pencarian pelaku pembunuhan Kosugi Miho (15 tahun saat dibunuh) sudah 11 tahun, namun hingga kini sang pembunuh belum juga ditemukan.

Kolase Foto Tribunmanado/foto tribunnews
Miho, Pelajar yang Tewas 11 Tahun Silam, dan Tim Khusus FBI yang Diturunkan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sudah sekian lama kasus pembunuhan terhadap Kosugi Miho belum juga terungkap.

Pencarian pelaku pembunuhan Kosugi Miho (15 tahun saat dibunuh) sudah 11 tahun, namun hingga kini sang pembunuh belum juga ditemukan.

Baru-baru ini bahkan dibantu mantan penyidik dan ahli khusus FBI yang telah menyelesaikan banyak kasus sulit memeriksa kembali kasus misterius di Jepang tersebut yang belum terpecahkan dari berbagai sudut dan mendekati kebenaran.

"Kali ini, para penyelidik menantang "kasus pembunuhan siswa SMA Kyoto Maizuru" yang terjadi saat fajar pada 7 Mei 2008," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (16/12/2019).

Insiden itu adalah kejahatan aneh di mana Miho Kosugi, yang berusia 15 tahun pada waktu itu, dibunuh dan dimakamkan di hutan di sepanjang sungai di Maizuru, Kyoto, pada tengah malam.

Penyebab kematiannya adalah kehilangan darah karena kepalanya dipukuli dengan sesuatu seperti linggis.

Dua Siswi Berparas Cantik Ini Akhirnya Ditemukan Setelah Menghilang Selama 5 Hari

Setelah penyelidikan seksama oleh Polisi Perfektur Kyoto, seorang pria yang dianggap penjahat ditangkap.

Namun kemudian dinyatakan tidak bersalah dalam persidangan.

Tidak ada bukti pasti yang mengarah ke penjahat, dan itu belum terselesaikan selama 11 tahun.

Thomas Near, mantan agen khusus FBI, datang ke Jepang untuk membantu menyelesaikan kasus ini.

Korban pembunuhan Kosugi Miho (15 tahun saat dibunuh) dan Thomas Near anggota tim penelitian khusus FBI Amerika Serikat.
Korban pembunuhan Kosugi Miho (15 tahun saat dibunuh) dan Thomas Near anggota tim penelitian khusus FBI Amerika Serikat. (Istimewa)

Dengan kerja sama mantan direktur Divisi Investigasi Departemen Kepolisian Metropolitan 1, Yasunori Otsuki.

Kasus tersebut diperiksa ulang di lokasi penemuan mayat.

"Kami akan mendekati citra kriminal dengan membuat profil yang mencirikan kepribadian dan perilaku kriminal dari analisis TKP (Tempat Kejadian Perkara)," ungkap Thomas.

Kunci dari insiden ini adalah untuk mengklarifikasi pertanyaan, "Apakah situs pembunuhan itu sama dengan situs penemuan mayat?"

Untuk mengklarifikasi perilaku penjahat di tempat pembunuhan, ia berjalan melalui hutan di tempat kejadian dan mengunjungi kelas kedokteran forensik untuk mencari tahu luka macam apa yang ditemukan pada tubuh.

Semprit Durian Wijen, Kue Kering yang Cocok Jadi Hidangan saat Natal, Unik, Harum dan Enak Banget

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved