Berita Politik
Persaingan Figur BMR di Pilgub 2020 Siapa Lebih Kuat? Bupati Boltim atau Mantan Sekprov
Dua Figur asal Bolaang Mongondow Raya (BMR) bersaing di bursa bakal calon Wakil Gubernur Sulut 2020.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua figur asal Bolaang Mongondow Raya (BMR) bersaing di bursa bakal calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) 2020.
Dua sosok itu yakni Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Landjar dan Mantan Sekprov Sulut, Siswa Rachmat Mokodongan.
Bolmong Raya terdiri dari 4 kabupaten dan 1 Kota.
Salah satu lumbung suara yang cukup signifikan di Sulut.
Sejak Pilkada langsung dihelat, figur asal BMR silih berganti diplot sebagai Calon Wakil Gubernur, tapi selalu kandas.
Sejumlah figur yang sudah menjajal posisi cawagub yakni Marlina Moha Siahaan, dan Hamdi Paputungan.
Sehan Landjar sudah mendaftar sebagai cawagub di Partai Golkar, dan Partai Nasdem.
Sehan menghendaki bisa diusung sebagai cawagub Tetty Paruntu, Bupati Minsel.
Jika terwujud maka koalisi Golkar-PAN siap bersaing. Tetty ketua Golkar Sulut, dan Sehan Ketua PAN Sulut
Sehan punya modal karena, bargainnya kuat karena PAN memiliki 2 kursi DPRD Sulut.
Dua kursi PAN ini dibutuhkan untuk melengkapi 7 kursi Golkar. Total 9 kursi ini sebagai syarat untuk mengusung pasangan calon di Pilgub 2020.
"Saya sudah mendaftar posisi Cawagub. Karena sesuai rapat koordinasi wilayah (Rakorwil) Sulut," ujar Sehan Landjar.
Ia memilih Cawagub, karena masih tahu diri. Kursi PAN di DPRD Provinsi d2 kursi, jadi tidak punya hak mencalonkan sendiri, sedangkan Golkar mempunyai tujuh kursi. Totalnya sembilan kursi, sudah cukup mengusung.
Lanjut dia, berharap dia bersama Tetty Paruntu diusung oleh Golkar untuk maju menjadi calon gubernur dan wakil gubernur.
Di samping itu, Sehan menyiapkan alternatif jika koalisi Golkar-PAN buyar
Ia membangun komunikasi dengan Partai Nasdem dengan mendaftar juga sebagai Cawagub
Sementara Siswa Rahmat Mokodongan memilih Partai Nasdem, satu-satunya partai di mana iabmensaftar
Mokodongan mengatakan, datang dan mendaftarkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban atas undangan yang telah diberikan Nasdem kepadanya.
"Sekaligus di dalamnya memiliki suatu tujuan untuk mengabdi kepada Sulawesi Utara," sebutnya, ketika mendaftar lekan lalu.
Pria yang mengenakan pakaian adat ini mengaku setelah mempelajari visi dan misi Nasdem, seperti ada panggilan jiwa.
Ia mengatakan tidak akan mendaftar ke partai manapun setelah ini.
"Tidak akan, cuma Nasdem saja. Cinta terakhir," ucapnya.
Dia datang ke DPW Partai Nasdem Sulut bersama beberapa tokoh adat.
"Saya ingin memperlihatkan bahwa saya menjunjung tinggi kebudayaan. Tokoh-tokoh adat ini yang mewakili seluruh Bolaang Mongondow, yang masih kental dengan kebudayaannya," tutup Mokodongan.
Taufik Tumbelaka Pengamat Politik Sulut, sejarah di Pilkada langsung bekum ada figur Bolmong Raya yang memenangi Pilgub 2020.
Peluangnya terbuka, selama calon yang diusung hanya seorang. Kegagalan figur BMR di Pilgub sebelumnya karena dua figur saling lawan sekaligus.
Suara Bolmong pun pecah.
Di Pilgub 2015, sempat mencuat figur asal Gorontalo yakni David Bobihoe sebagai Cawagub.
Figur ini nyatanya meraup suara signifikan khusus di BMR, karena absennya figur dari BMR, meski hasil akhir pasangan Benny Mamoto - David Bobihoe kalah dari Pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw.
Jika ingin suara signifikan maka mengusung satu calon dari BMR, gerakan ini sebelunnya sudah digagas Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara.
Siapa yang akan terpilih nanti, Sehan atau Mokodongan? Tergantung strategi parpol, dan lobi-lobi.
Biasanya mengukur pula elektabilitas figur.
(Tribunmanado.co.id/Ryo Noor)
BERITA TERPOPULER :
• Gisel Menyesal Cerai dengan Gading Marten? Akui Gegabah Timbulkan Dampak Buruk, Kasihan Melihatnya
• 16 Artis Meninggal Dunia Sepanjang 2019, Agung Hercules Hingga Robby Tumewu, Ada Meninggal Mendadak
• Kapolda Irjen Pol Remigius Sigid Mantu Putrinya, Bernadetha Melinda Kirana Putri
TONTON JUGA :