Berita Politik
Persaingan Figur BMR di Pilgub 2020 Siapa Lebih Kuat? Bupati Boltim atau Mantan Sekprov
Dua Figur asal Bolaang Mongondow Raya (BMR) bersaing di bursa bakal calon Wakil Gubernur Sulut 2020.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Alexander Pattyranie
Ia membangun komunikasi dengan Partai Nasdem dengan mendaftar juga sebagai Cawagub
Sementara Siswa Rahmat Mokodongan memilih Partai Nasdem, satu-satunya partai di mana iabmensaftar
Mokodongan mengatakan, datang dan mendaftarkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban atas undangan yang telah diberikan Nasdem kepadanya.
"Sekaligus di dalamnya memiliki suatu tujuan untuk mengabdi kepada Sulawesi Utara," sebutnya, ketika mendaftar lekan lalu.
Pria yang mengenakan pakaian adat ini mengaku setelah mempelajari visi dan misi Nasdem, seperti ada panggilan jiwa.
Ia mengatakan tidak akan mendaftar ke partai manapun setelah ini.
"Tidak akan, cuma Nasdem saja. Cinta terakhir," ucapnya.
Dia datang ke DPW Partai Nasdem Sulut bersama beberapa tokoh adat.
"Saya ingin memperlihatkan bahwa saya menjunjung tinggi kebudayaan. Tokoh-tokoh adat ini yang mewakili seluruh Bolaang Mongondow, yang masih kental dengan kebudayaannya," tutup Mokodongan.
Taufik Tumbelaka Pengamat Politik Sulut, sejarah di Pilkada langsung bekum ada figur Bolmong Raya yang memenangi Pilgub 2020.
Peluangnya terbuka, selama calon yang diusung hanya seorang. Kegagalan figur BMR di Pilgub sebelumnya karena dua figur saling lawan sekaligus.
Suara Bolmong pun pecah.
Di Pilgub 2015, sempat mencuat figur asal Gorontalo yakni David Bobihoe sebagai Cawagub.
Figur ini nyatanya meraup suara signifikan khusus di BMR, karena absennya figur dari BMR, meski hasil akhir pasangan Benny Mamoto - David Bobihoe kalah dari Pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw.
Jika ingin suara signifikan maka mengusung satu calon dari BMR, gerakan ini sebelunnya sudah digagas Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara.