Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

UN Dihapus

Hapus Ujian Nasional, Ini Jawaban Mendikbud Nadiem Makarim Atas Kritik Jusuf Kalla

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menghapus ujian nasional (UN). Mulai tahun 2020, UN akan diganti asesmen kompetensi minimum

Editor: David_Kusuma
Tribunnews/JEPRIMA
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) perdana dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019). Raker tersebut beragendakan perkenalan dan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menghapus ujian nasional (UN).

Mulai tahun 2020, UN akan diganti asesmen kompetensi minimum.

Nadiem Makarim menjawab kritik Wakil Presiden ke-12 RI, Jusuf Kalla soal penghapusan UN tersebut.

Nadiem mengatakan, perubahan sistem UN menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter itu justru lebih membuat siswa dan sekolah tertantang.

"Enggak sama sekali (membuat siswa lembek), karena UN itu diganti assessment kompetensi di 2021. Malah lebih menchallenge sebenarnya," kata Nadiem di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Mendikbud Nadiem Makarim Hapus Ujian Nasional (UN), Ini Penggantinya

Nadiem menyebut, setelah sistem ujian baru ini diterapkan, pihak sekolah harus mulai menerapkan pembelajaran yang sesungguhnya, atau bukan sekedar penghafalan semata.

Menurut dia, kebijakan penghapusan UN akan dimulai pada 2021.

"2020 masih lanjut UN, 2021 jadi asesmen kompetensi dan survei karakter," ujar dia.

Mendikbud Nadiem Makarim berpidato pada hari peringatan Sumpah Pemuda di kantor Kemendikbud di Jakarta, Senin (28/10/2019).
Mendikbud Nadiem Makarim berpidato pada hari peringatan Sumpah Pemuda di kantor Kemendikbud di Jakarta, Senin (28/10/2019). (YouTube KemendikbudRI)

Nadiem juga menyampaikan, asesmen kompetensi dan survei karakter tak berdasarkan mata pelajaran. Tes tersebut hanya berdasarkan pada literasi (bahasa), numerasi (matematika), dan karakter.

"Asesmen kompetensi enggak berdasar mata pelajaran. Berdasarkan numerasi literasi dan juga survei karakter," ujar dia.

Jusuf Kalla sebelumnya mengungkapkan, UN masih relevan diterapkan karena menjadi tolok ukur kualitas pendidikan di Indonesia.

Tanggal Wisuda Tak Sesuai, Bocah 9 Tahun Calon Sarjana Termuda di Dunia keluar dari Universitas

"UN masih relevan diterapkan," kata Jusuf Kalla usai menerima penganugerahan doktor honoris causa di bidang penjaminan mutu pendidikan dari Universitas Negeri Padang, Kamis (5/12/2019).

Jusuf Kalla mengatakan, jika UN dihapuskan maka pendidikan Indonesia akan kembali seperti sebelum tahun 2003 saat UN belum diberlakukan.

Saat itu, tidak ada standar mutu pendidikan nasional karena kelulusan dipakai rumus dongkrakan, sehingga hampir semua peserta didik diluluskan.

Menurut JK, UN memang harus dievaluasi setiap tahunnya, tetapi yang harus diperbaiki itu adalah hasil pendidikannya.

Putra Sulung Jokowi, Gibran Bakal Daftar Calon Pilwakot Solo 2020 di Tanggal Ini

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nadiem Jawab Kritik Jusuf Kalla soal Penghapusan UN"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved