Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ahok 'Lempar Tanggungjawab' ke Dirut Pertamina, Jokowi Panggil Ahok dan Dirut Nicke

Pembenahan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui Menteri BUMN, Erick Thohir

Editor: Aswin_Lumintang
(KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/10/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pembenahan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui Menteri BUMN, Erick Thohir dengan melakukan pergantian sejumlah direksi dan memantau secara serius kinerjanya.

Terakhir, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menurunkan impor minyak bumi dan gas (migas).

Potret Ahok dan Jokowi
Potret Ahok dan Jokowi (via Eramusalim.com/Internet)

Presiden Jokowi menyebut pertemuannya dengan Ahok dan Nicke membicarakan isu migas dan pembangunan kilang minyak.

Jokowi ingin impor migas dikurangi sehingga dapat menyelesaikan masalah defisit transaksi berjalan.

"Saya ingin urusan yang menyangkut defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan kita bisa diturunkan," ujar Jokowi, setelah membuka Rakornas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah di Jakarta, Selasa (10/12/2019).

Menurut Jokowi, setelah impor migas bisa diturunkan, maka produksi migas juga bisa naik.

"Kalau impor migas kita bisa dikendalikan dengan baik dan juga lifting produksi dari minyak dan gas juga bisa dinaikkan," jelasnya, dikutip dari YouTube Kompas TV.

"Intinya mereka (Pertamina) menyanggupi itu," jelas Jokowi.

PPP: Tak Perlu Emosi Tanggapi Wacana Yang Disampaikan Presiden Jokowi

Cedera Evan Dimas, Ketua Dokter Timnas Indonesia: Mudah-mudahan Tidak Terlalu Parah

Pdt Erna Peyoh: Almarhum Christian Rajin dan Suka Bergaul

Jokowi juga meminta Ahok dan Nicke untuk mengawal implementasi mandatori biodiesel 30 persen B30 yang akan dilaksanakan mulai awal Januari 2020. "Penggunaan B30 yang akan dimulai Januari awal, juga betul-betul dilaksanakan dan dikawal," tegas Jokowi.

Jika berhasil, Jokowi yakin impor migas dapat diturunkan. "Sehingga bisa menurunkan impor minyak kita," lanjut Jokowi.

Di akhir penyampaiannya, Jokowi juga mengatakan dirinya meminta Pertamina untuk membangun kilang minyak.

"Juga pembangunan kilang minyak, itu harus," ungkap Jokowi.

Menurutnya, Indonesia selama 34 tahun belum bisa membangun kilang minyak sendiri.

"Sudah 34 tahun kita tidak bisa membangun kilang minyak, kebangetan," ungkap Jokowi.

B30 merupakan program pencampuran minyak sawit mentah (Crude Palm Oils/CPO) sebanyak 30 persen ke Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved