Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Rocky Gerung Dilapor

Laporkan Rocky Gerung ke Kepolisian, Politisi PDIP Kena Penolakan: Kecewa Terhadap Polri

Laporan soal Rocky Gerung ditolak oleh Polri. Dikarenakan, tak adanya kuasa hukum Jokowi, baik secara pribadi maupun presiden.

Editor: Rhendi Umar
Kolase tribunmanado/Foto: Istimewa
Laporkan Rocky Gerung ke Kepolisian, Politisi PDIP Kena Penolakan: Rasa Kecewa Terhadap Polri 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Politisi PDI Perjuangan Henry Yosodiningrat melaporkan Pengamat Politik Rocky Gerung ke Kepolisian Republik Indonesia ( Polri).

Laporan tersebut terkait dugaan pelecehan mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung kepada Presiden Joko Widodo ( Jokowi).

Sayangnya laporan tersebut ditolak oleh Polri. Dikarenakan, tak adanya kuasa hukum Jokowi, baik secara pribadi maupun presiden.

"Saya keluar dari ruangan ini setelah menunggu selama 4,5 jam dengan rasa kecewa terhadap Polri melalui SPKT karena tidak ada kepastian. Awalnya mereka menanyakan mana kuasa dari Jokowi selaku pribadi maupun selaku presiden," ujar politisi PDI Perjuangan Henry Yosodiningrat di Bareskrim Polri, Senin (9/12/2019).

Rocky Gerung dilaporkan pihak PDIP ke Polisi
Rocky Gerung dilaporkan pihak PDIP ke Polisi (Realita TV)

Rocky Gerung Mengaku Pernah Beri Nilai Kosong Dian Sastrowardoyo, Wanita Indah Sebagai Fiksi Tapi?

Henry menyatakan, pihaknya melakukan laporan tersebut bukan semata-mata mewakili kepentingan hukum Jokowi.

Dia mengatakan, laporan tersebut murni panggilan sebagai warga bangsa Indonesia.

"Untuk kepentingan hukum dan kapasitas saya sebagai pribadi dan bangsa Indonesia saya putra daerah Lampung, saya mantan anggota DPR RI dari Lampung," katanya.

"Rakyat lampung kecewa, sedih, pedih melihat presidennya dicaci maki, dikatakan tidak paham Pancasila, tidak mengerti Pancasila, hanya hafal Pancasila. Sekarang saya kembali, saya pulang karena 4,5 jam (menunggu kepastian) saya di sini," ucap dia.

Diketahui, Rocky menyampaikan pernyataan mengenai Jokowi tak paham Pancasila dalam Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (3/12/2019).

Dia menyebut masyarakat Indonesia tak ada yang paham mengenai Pancasila, termasuk Jokowi itu sendiri.

Rocky menilai, Jokowi hanya menghafal tanpa memahami Pancasila itu sendiri.

“Saya tidak pancasilais, siapa yang berhak menghukum atau mengevaluasi saya? Harus orang yang pancasilais, lalu siapa? Tidak ada tuh. Jadi sekali lagi, polisi pancasila, presiden juga tak mengerti pancasila. Dia hafal tapi dia nggak ngerti. Kalau dia paham, dia nggak berutang, dia nggak naikin BPJS,” terang Rocky.

Tertawa Rocky Gerung Kena Semprot PKPI

Pengamat Politik Rocky Gerung kerap mengeluarkan tertawanya saat berdebat dengan lawan bicaranya.

Kini tertawa Rocky Gerung, diprotes  Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi.

Muncul protes tersebut, bermula dari perdebatan soal dibubarkannya HTI karena bertentangan dengan Pemerintah.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Realita TV pada Rabu (4/11/2019), Teddy Gusnaidi mulanya menjelaskan bahwa HTI dibubarkan oleh Pemerintah dengan sejumlah bukti.

"Kita bicara deh di HTI yang sudah terjadi ya, kita enggak berbicara soal Pancasilais tapi bertentangan oleh pemerintah dilihat, dibuktikan dengan Pancasila Undang-undang Dasar 1945," ujar Teddy.

Rocky Gerung
Rocky Gerung (Instagram @rockygerungofficial)

"Mereka sudah membuktikkan A B dan C," imbuhnya.

Mendengar itu, Rocky Gerung lantas bertanya-tanya kenapa pemerintah yang berkewajiban untuk menilai HTI.

"Kenapa Pemerintah yang membuktikan," tanya Rocky Gerung.

"Biar, itu bukan kenapa pemerintah yang membuktikkan ya memang kita memilih pemerintah kok, terus siapa yang bisa membuktikan itu," ujar Teddy balik bertanya.

 Anies Baswedan Layak Maju Pilpres 2024, Rocky Gerung Sebut Ogah Calonkan Dirinya Sendiri

Teddy menilai bahwa pengadilan yang seharusnya berhak menilai.

"Ya pengadilan yang membuktikan itu, bukan pemerintah," ungkap Rocky Gerung.

"Bukan, bukan, bukan," bantah Teddy.

"Ini ngaco," ujar Rocky Gerung lagi.

Teddy awalnya akan memberikan suatu ibarat, namun pertanyaanya sudah dipotong oleh Rocky Gerung.

"Anda di perusahaan," kata Teddy belum selesai.

"Tidak ada urusan dengan perusahaan, pemerintahan itu dipilih dan bisa dibatalkan itu," potong Rocky Gerung.

"Bukan, bukan," balas Teddy lagi.

"Apa hak pemerintah mengevaluasi pikiran orang," ungkap Rocky Gerung tertawa.

 Buat Jokowi Jadi Gelap, Prabowo Wajib Di-reshuffle, Rocky Gerung: Tak Perlu Tunggu 100 Hari Evaluasi

Mendengar Rocky Gerung tertawa, lantas Teddy menilai bahwa hal itu dilakukan sang pengamat politik untuk menjatuhkannya.

"Dia selalu tertawa untuk menjatuhkan lawan bicaranya," kata Teddy.

"Bukan, untuk mendungukan," balas Rocky Gerung.

"Bukan, bukan, bukan, Anda tidak paham," kata Teddy lagi.

Kemudian perdebatan terus berlanjut, kedua belah pihak tidak mau mengalah.

"Loh pemerintah apa hak pemerintah menilai pemikiran orang," ujar Rocky Gerung kekeh.

"Kita bicara HTI, HTI dinilai ama pemerintah, oleh Kementerian segala macam oh bahwa ini bertentangan," jelas Teddy lagi.

Lihat videonya mulai menit ke-9:05:



Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polri Tolak Laporan Henry Yosodiningrat soal Dugaan Pelecehan Rocky Gerung terhadap Jokowi
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved