NEWS
Hasto Kristiyanto: BUMN Terlalu Gemuk dengan Anak Perusahaan
Hasto berharap, Erick Thohir melakukan konsolidasi untuk mengatasi gemuknya BUMN tersebut
TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir diminta Hasto Kristiyanto untuk melakukan restrukturisasi.
Hasto berpandangan, BUMN seringkali terlalu "gemuk" dengan anak perusahaan.
Anak perusahaan tersebut juga seringkali tidak terkait dengan inti bisnis perusahaan BUMN.
"BUMN seringkali terlalu gemuk dengan anak perusahaan, cucu perusahaan tidak terkait dengan bisnis usaha itu," kata Hasto di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (8/12/2019).
Ia menilai, inti atau core bisnis yang digeluti perusahaan BUMN harus dikembangkan.

• Gebrakan Erick Thohir dalam Sebulan Menjabat, Pengamat Singgung Eks Menteri: Ngapain Aja Kemarin?
Hasto berharap, Erick Thohir melakukan konsolidasi untuk mengatasi gemuknya BUMN tersebut.
"Di luar itu yang tidak terkait dengan bisnisnya, sebenarnya juga bisa dilakukan proses konsolidasi BUMN harus dilihat secara menyeluruh agar BUMN fokus dalam ruang lingkup bisnis yang dimasukinya, tangguh dalam bisnis yang dimasukinya itu," katanya.
Sebelumnya, Erick Thohir menegaskan akan memperbaiki lini bisnis perusahaan-perusahaan pelat merah.
Hal tersebut dilakukan agar perusahaan BUMN berfokus pada core bisnisnya masing-masing.
Erick sempat bingung mengetahui banyaknya perusahaan BUMN yang memiliki bisnis hotel. Padahal, inti bisnisnya bukanlah di bidang perhotelan.
"Semua BUMN nih punya bisnis hotel. Nah, ini kenapa kita harus konsolidasi semua sesuai dengan core bisnisnya," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (2/12/2019).
10 perusahaan BUMN yang memiliki hotel yaitu PT Pertamina, PT Pegadaian, PT PANN Multi Finance, PT Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura Airport, PT Adhi Karya, PT Krakatau Steel, PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahan, dan PT KAI.
• Selain Ari Askhara, Erick Thohir Siap Berantas Direksi yang Ikut Berulah di BUMN Garuda Indonesia
Said Didu Semprot Erick Thohir dan Singgung Keras Ari Askhara
Said Didu beri peringatan tegas kepada Kementerian BUMN setelah kasus yang menerpa PT Garuda Indonesia.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu melontarkan hal-hal yang bisa merusak perusahaan-perusahaan di bawah naungan negara.