Partai Gerindra
Respons Fadli Zon Saat Dirinya Tak Dipilih Prabowo Sebagai Jubir Gerindra: Saya Jubir Rakyat
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjuk lima kadernya sebagai juru bicara khusus.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Respons Fadli Zon seusai dirinya tidak ditunjuk sebagai juru bicara Gerindra oleh Ketua Umum Partai Prabowo Subianto.
Fadli Zon yang menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyatakan akan tetap menjadi juru bicara rakyat untuk bersuara lantang dan mengkritisi kinerja pemerintah.
Pasalnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjuk lima kadernya sebagai juru bicara khusus.
Tak ada nama Fadli Zon dalam daftar juru bicara yang ditunjuk Prabowo.
Prabowo memilih Ahmad Muzani, Sufmi Dasco Ahmad, Sugiono, Habiburokhman, A Riza Patria.
"Dalam posisi sebagai parlemen, sesuai konstitusi, saya harus tetap mengawasi jalannya pemerintahan. Jadi saya jadi jubir rakyat sejak jadi Wakil Ketua DPR (2014-2019), hingga sekarang," tegas Fadli Zon melalui sambungan telepon kepada Tribunnews.com, Jumat (6/12/2019).

Apalagi kata Fadli Zon, yang memberinya mandat menjadi anggota DPR adalah 230.524 pemilih di Dapil Jawa Barat V.
"Karena itu saya menempatkan diri sebagai juru bicara rakyat. Jadi bukan hanya menjadi juru bicara partai. Tapi juru bicara rakyat," jelas Fadli Zon.
Dia memahami, bila kini Gerindra memerlukan adanya juru bicara partai. Mengingat Gerindra, dari oposisi menjadi koalisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Dalam posisi demikian, kata Fadli Zon, tentu Gerindra perlu menunjuk orang-orang yang dekat dengan kekuasaan untuk menjadi juru bicara.
"Mungkin, karena butuh orang-orang yang dekat kekuasaan, kemudian untuk bicara tentang keberhasilan-keberhasilan dari kekuasaan sekarang. Mereka menjadi juru bicara atau semacam memuji-muji kekuasaan," jelas Fadli Zon.
Fadli Zon menegaskan, tidak ada posisi juru bicara partai. Baru kali ini dibentuk juru bicara partai.
"Sejak dulu tidak ada yang ditunjuk spesifik jadi juru bicara partai. Kecuali saya dulu pernah menjadi Ketua Badan Komunikasi," kata Fadli Zon.
Arief Poyuono: Saya Ini Kuli, Keahliannya Cuma Bisa Manggul Karung
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai tepat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak menunjuk dirinya sebagai juru bicara khusus.
Arief Poyuono menyadari dirinya tidak punya pengalaman sebagai public relations (hubungan masyarakat/humas).
"Saya ini tidak punya pengalaman sebagai jubir. Karena saya ini tidak berlatar belakang sebagai PR. Saya ini keahliannya cuma bisa manggul karung dan memobilisasi masyarakat," ujar Arief Poyuono melalui sambungan telepon kepada Tribunnews.com, Jumat (6/12/2019)
Dia mengenali dirinya tidak sehebat lima juru bicara khusus Gerindra yang diangkat Prabowo.
Lima orang tersebut yaitu, Ahmad Muzani, Sufmi Dasco Ahmad, Sugiono, Habiburokhman, A Riza Patria.
"Mungkin pak Prabowo tahu, saya ini tidak punya kemampuan PR, juga tidak pintar bahasa Inggris dan Sekolahnya rendah tidak seperti para jubir yang orang-orang cerdas dan pintar," ucap Arief Poyuono.

"Kalau saya ini kan cuma kuli, tidak punya pengalaman. Saya hanya bisa ngomong kalau wartawan bertanya kepada saya. Karenanya kalau saya jadi jubir, bisa jadi kacau," ucapnya.
Menurut dia, seorang juru bicara harus mengetahui segala macam masalah yang ada, baik ekonomi, keamanan, pertahanan, sosial, agama dan lainnya.
"Sayangnya saya ini tidak punya kemampuan untuk itu. Karena waktu kerja, saya bukan seorang PR. Saya hanya kuli di perusahaan," jelasnya.
Karena itu dia menilai, lima kader Gerindra yang ditunjuk menjadi juru bicara Gerindra adalah sosok-sosok yang tepat.
Selain juga lima kader itu pulalah menurut Arief Poyuno, yang membuka jalan berkoalisinya Gerindra dan Prabowo dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Karena lima orang itu juga yang telah bekerja keras untuk memenangkan Gerindra. Mereka juga yang menggiring agar Gerindra dan Prabowo dapat bersatu dengan Joko Widodo. Sehingga mendapatkan menteri," tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, selama ini dirinya berbicara mengenai fakta yang sesungguhnya, tanpa ada polesan bahasa PR di dalamnya.
"Saya kalau berbicara itu melihat kebenaran itu berdasarkan fakta. Apa yang saya katakan selama ini kan dari fakta, bukan bohong-bohongan. Kalau saya katakan faktanya tidak benar, ya tidak benar. Kalau faktanya benar ya saya bilang benar. Maklum, saya ini bekas kuli," jelasnya. (Tribunnews.com)
• Prabowo Buang Fadli Zon, Pilih 5 Juru Bicara Baru Gerindra, Begini Cara Melawan Fadli Zon
Respons 2 Jubir Terpilih
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah menunjuk lima juru bicara ( jubir) partai.
Namun dari kelima nama tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadil Zon tidak termasuk salah satunya.
Terkait hal itu, Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan komposisi jubir masih dapat berubah.
"Jadi enggak apa-apa, mungkin kemarin, kalau besok Pak Fadli Zon ditunjuk, juga enggak ada masalah," ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/12/2019).
Saat ditanya apakah sikap Fadli Zon menjadi alasan mantan Wakil Ketua DPR itu tidak ditunjuk sebagai jubir, Habiburokhman mengaku tidak tahu.
Seperti diketahui, Fadli selama ini kerap mengkritik pemerintah kendati Prabowo sudah bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan.
Habiburokhman hanya menegaskan jumlah jubir saat ini bisa bertambah atau berkurang.
Menurutnya, komposisi jubir dapat mengalami perubahan tergantung kebutuhan Prabowo.
"Tetapi yang jelas, secara umum seperti yang saya sampaikan (bergantung kebutuhan Prabowo)," ucapnya.
Dasco mengatakan, kelima jubir ini bakal dievaluasi langsung oleh Prabowo secara berkala.
Hasil evaluasi tersebut kemudian akan digunakan menentukan langkah selanjutnya, mengurangi, menambah, atau mengubah jubir, jika memang diperlukan.
Dasco menyebut, partainya ingin agar setiap kader fokus bekerja di bidang masing-masing, untuk menyukseskan program yang telah dirancang pemerintah.
"Sebagai salah satu partai pendukung pemerintah, kami ingin kader-kader Partai Gerindra tetap fokus bekerja di bidang masing-masing untuk memastikan suksesnya program-program kerakyatan," kata dia. (Kompas.com)
• Irjen Listyo Sigit Prabowo, Sukses di Banten, Ungkap Kasus Rumit, Mantan Ajudan Presiden Jokowi
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com