Ustaz Abdul Somad
KLARIFIKASI Lengkap Mengenai Perceraian Ustaz Abdul Somad Dengan Istrinya, 4 Tahun Lalu Berpisah
Berikut klarifikasi lengkap mengenai perceraian Ustaz Abdul Somad. 4 tahun lalu berpisah
3. Bahwa oleh karena tidak ingin berlarut-larut yang tentunya akan menimbulkan fitnah dan mudharat yang lebih besar di kemudian hari.
Hal ini sesuai dengan kaidah fikih yang berbunyi dar'ul mafasid aula min jalbi al-mashalih mengantisipasi dampak negatif harus diprioritaskan daripada mengejar kemaslahatan yang belum jelas. apabila berlawanan antara satu maksadat dengan maslahat, maka yang didahulukan adalah mencegah maksadatnya, As-Suyuti, Al-Asybah Wa An-Nazhair
4. Bahwa UAS walaupun sudah berpisah lebih kurang sejak empat tahun yang lalu namun tetap bertanggung jawab memberikan nafkah bulanan dan fasilitas untuk Buk Mellya Juniarti terkhusus ananda yang tercinta Mizyan Hadziq Abdillah.
UAS selalu menyediakan waktu secara khusus dalam kesibukan dakwahnya untuk tahap tetap bersama menemani bermain, jalan-jalan dan lain layaknya orang tua yang selalu menyayangi dan mendidik anaknya.
5. Bahwa UAS sebagai warga negara yang baik maka pada tanggal 12 Juli 2019 mengajukan secara resmi permohonan cerai talak ke pengadilan agama Bangkinang dengan nomor perkara 604/Pdt.G/2019/PA.Bkn. dan telah diputus oleh majelis hakim pada proses persidangan ke-11 pada hari Selasa tanggal 3 Desember 2019 dengan diktum putusan memberi izin kepada pemohon Abdul Somad Batubara bin Bachtiar untuk menjatuhkan talak 1 raj’i terhadap termohon Mellya Juniarti binti Asman di depan sidang Pengadilan Agama Bangkinang
6. Bahwa di saat ketidakharmonisan rumah tangga terus terjadi dan tanpa solusi, perceraian bukan langkah mundur. Mungkin bisa terjadi pada siapa pun dan manusiawi.
Ustadz Abdul Somad sangat menyadari bahwa Allah SWT berkuasa atas semua takdir manusia dan Allah SWT akan menguji hambanya sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
7. Bahwa setiap orang akan membaca dan berpikir dengan cara berbeda. Kebaikan tidak selalu dihargai keburukan tidak selalu dinistai. Aku tidak perlu menjelaskan tentang diriku karena musuhku tidak percaya dan sahabat-sahabatku tidak memerlukan itu, ungkapan Sayyidina Ali Karamallahu Wajhah.
8. Bahwa hidup bukanlah siapa yang terbaik tetapi seberapa banyak kebaikan yang bisa kita lakukan apapun cobaan yang menimpa harus kita hadapi dengan sikap positif.
Semoga dapat dimaklumi Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.