Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Milioner Indonesia

Kekayaan Prajogo Pangestu Rp 106 Triliun, Dulu Sopir Angkot, Kalahkan Adik Prabowo dan Erick Thohir

Hampir tak ada yang mengejutkan para milioner orang terkaya di Indonesia yang dirilis Forbes terbaru. R Budi dan Michael Hartono

Editor: Aswin_Lumintang
dok kompas.com/dok bprt
Prajogo Pangestu dan ilustrasi angkot 

Pria 75 tahun ini juga sempat bekerja sebagai sopir angkot.

Siapa sangka, berawal dari pekerjaan inilah ia berhasil mengubah nasib.

Tahun 1960-an, saat masih bekerja sebagai sopir angkot ia bertemu dengan seorang pengusaha kayu asal Malaysia, Burhan Uray.

Pria asal Malaysia itu mengajak Prajogo Pangestu bergabung dengan perusahaanya yang berkecimpung dalam industri kayu, PT Djajanti Group.

Setelah itu, Prajogo Pangestu dipercaya menjadi general manager Pabrik Plywood Nusantara di Gresik, Jawa Timur.

Setelah setahun berkarir Prajogo Pangestu memutuskan untuk keluar dan memuloai bisnisnya sendiri dengan membeli CV Pacific Lumber Coy.

Prajogo Pangestu juga mengganti nama CV Pacific Lumber Coy menjadi PT Barito Pacific Timber.

Tahun 1993, perusahaan tersebut mulai dikenal masyarakat luas dan namanya lalu berubah menjadi Barito Pacifik pada 2007.

Di tahun yang sama, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen perusahaan petrokimia, Chandra Asri, yang juga berdagang di Bursa Efek Indonesia.

Bisnis Prajogo Pangestu pun semakin berkembang di berbagai bidang.

Tahun 2011, Prajogo Pangestu juga mendirikan PT Chandra Asri Petrochemical yang merupakan penggabungan dengan Tri Polyta Indonesia, dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar nasional.

Tahun 2015, Chandra Asri Petrochemical bekerja sama dengan produsen ban Perancis Michelin untuk mengembangkan pabrik karet sintetis di Indonesia.

Penghargaan Bulan Agustus lalu, Prajogo Pangestu juga menerima penghargaan dari Presiden Jokowi.

Ia memperoleh Bintang Jasa Utama yang merupakan suatu kehormatan dari Negara Republik Indonesia kepada warga sipil atas pelayanannya yang istimewa kepada negara.

Penghargaan tersebut ia dapatkan berkat dedikasihnya dalam mengembangkan dan meningkatkan Industri Petrokimia dan Panas Bumi di Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved