Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

UPDATE Polisi Ungkap Penyebab Kematian Kepsek Yang Ditemukan Dalam Mobil Dengan Kondisi Tanpa Celana

Informasi terbaru mengenai kematian kepsek dalam mobil yang mesinnya masih menyala.

KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Seorang Kepala Sekolah Dasar ditemukan tewas di dalam mobilnya yang terparkir di Jalan Pamoyanan, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (4/12/2019) sore. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Telah terungkap penyebab kematian seorang kepala sekolah atau kepsek yang ditemukan tak bernyawa di dalam mobil yang mesinnya masih menyala.

Sesuai keterangan dari polisi kematian kepsek yang saat ditemukan tanpa celana ini bukan karena kekerasan. Karena tidak ada tanda kekerasan di tubuh kepsek.

Sebelumnya, saat kepsek ditemukan tidak bernyawa menjadi tanda tanya besar penyebab kematiannya. Bahkan ada sejumlah saksi yang sempat melihat ada wanita yang bersamanya sebelum dia ditemukan tak bernyawa.

Polisi menyebutkan kematian kepsek tersebut karena keracunan. Beberapa bagian tubuh kepsek berwarna merah. Itu yang menjadi bukti kuat polisi bahwa dia keracunan.

Keterangan polisi muncul selang sehari setelah mayat kepsek tersebut ditemukan. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Sudiantoro mengatakan kepala sekolah dasar yang tewas di dalam mobil dikarenakan keracunan kebocoran AC.

Hal tersebut diungkapkan AKP Dadang dalam video yang diunggah di kanal YouTube iNews Magazine, Kamis (5/12/2019).

AKP Dadang juga menyebutkan tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan pada tubuh korban.

Menurut penuturan AKP Dadang, hasil analisa dari dokter beberapa bagian sudah berwarna merah merupakan tanda korban keracunan.

"Bukan tanda-tanda kekerasan, dari hasil analisa dokter sendiri pada tubuh korban sudah memerah," terang AKP Dadang.

"Itu diindikasi yang bersangkutan itu keracunan karena kebocoran dari AC," tambahnya.

Hingga kini Polres Tasikmalaya Kota masih terus menyelidiki kasus ini.

Dikutip dari Kompas.com, IS yang juga warga Kampung Tagog ditemukan setelah warga curiga karena mobilnya telah terparkir lama dan dalam keadaan menyala.

Akhirnya warga mendekat untuk memeriksa mobil bernomor polisi D 1496 ACU tersebut.

Sebelum menemukan IS, warga melihat korban masih berada di kursi pengemudi sambil memainkan ponselnya.

Menurut keterangan saksi, IS sempat ditemani dua orang di dalam mobil.

Satu di antaranya seorang wanita.

Dikutip dari Kompas.com, saksi memutuskan untuk memeriksa mobil lantaran hingga pagi IS tak keluar.

Saksi tak melihat dua orang rekan IS, namun menjumpai IS tak bernyawa.

"Posisi korban saat ditemukan berada di jok tengah dengan posisi jongkok, kepala mengarah ke belakang atau berhadapan dengan kursi jok," ungkapnya.

Sampai sekarang pihaknya belum bisa menemukan identitas teman korban.

Padahal, berdasarkan keterangan warga dan saksi, bahwa sebelumnya korban berdua di dalam mobil.

Pihaknya juga belum mengetahui siapa teman korban yang diduga seorang perempuan tersebut.

"Masih misterius, siapa sosok teman korban yang diduga berada di dalam mobil. Keterangan warga sebelumnya yang ada di dalam mobil ada dua orang," kata dia.

Setelah dilakukan pengecekan ditemukan IS sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan tidak menggunakan celana.

Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, terungkap IS merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di sekolah dasar.

IS merupakan kepala sekolah dasar di Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya.

Dikutip dari Kompas.com, AKP Dadang memperkirakan korban telah meninggal lebih dari 12 jam.

AKP Dadang juga menyebutkan barang pribadi milik korban seperti ponsel dan dompet juga ditemukan.

Setelah penemuan itu korban langsung dibawa ke RSUD Dr Soekardjo untuk dilakukan pemeriksaan.

Namun keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi.

Sehingga korban langsung dibawa pulang dan akan dimakamkan di pemakaman umum di kampung halamannya, Kamis (5/12/2019).

Pihak dari keluarga korban, Koswara menceritakan pamit pada Selasa (3/12/2019) siang.

Keluarga korban mencoba melakukan kontak dengan IS pada malam hari, namun tidak ada jawaban.

(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)(Kompas.com/Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha/ Farid Assifa)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved