Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sinagoge Tempat Ibadah Yudaisme

Sinagoge di Tondano, Komunitas Yudaisme Aman Beribadah, Dibeli dari Kerabat Keturunan Belanda

Sulawesi Utara benar-benar daerah pluralisme dan aman serta nyaman bagi semua pemeluk agama. Terbukti, Sinagoge tempat ibadah Yahudi

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aswin_Lumintang
zoom-inlihat foto Sinagoge di Tondano, Komunitas Yudaisme Aman Beribadah, Dibeli dari Kerabat Keturunan Belanda
istimewa
Konjen Amerika Serikat saat berkunjung ke Sinagoge di Tondano

Satu yang bisa dipastikan Yaakov yakni, jumlah Yahudi yang tergabung di Komunitas Yahudi Indonesia. Dia merupakan salah satu anggota komunitas tersebut. Yaakov menyebut kurang lebih 20 orang Yahudi tergabung di dalamnya.

“Opa-opa kami udah (bikin) komunitas itu dari zaman Belanda, jadi didirikan dari zaman 1700-an terus jalan terus. Ini sudah tinggal cucu-cucunya sekarang (anggotanya). Saya yang paling muda, yang lain sisa sudah opa-opa, oma-oma,” ucap Yaakov.

Sinagoge yang Berdiri Kokoh di Kota Tondano
Sinagoge yang Berdiri Kokoh di Kota Tondano (istimewa)


Jejak keturunan Yahudi memang sudah ada di Sulawesi Utara tahun 1600-an. Menurut Yaakov, Yahudi yang datang berasal dari dua kelompok, yakni Eropa dan Timur Tengah. Dari Eropa, sebagian besar datang dari Belanda yang masih merupakan leluhur Yaakov.

“Kira-kira sekitar 20 tahun lalu itu saya mulai memutuskan mendalami latar belakang keyahudian di keluarga saya sampai saya harus pergi mencari informasi jauh-jauh ke Eropa sampai ke Israel,” kata Yaakov.

Tahun 2006, Yaakov membuktikan keseriusannya dengan belajar dasar-dasar Yudaisme di sebuah Yeshiva, sekolah agama Yudaisme, di Singapura. Tahun 2009, ia kembali memperdalam ilmunya ke Yeshiva di Israel dan Amerika sampai tahun 2016.

Pendidikan di Yeshiva ini penting bagi mereka para pemeluk Yudaisme. Maka, tak heran bila selama ini Yaakov memikirkan cara agar keturunan dan komunitasnya bisa mempelajari Yahudi di negara yang tak ada Yeshiva seperti Indonesia.

“Usaha saya selama ini, sih, mengumpulkan beberapa literatur yang ada, kita taruh di sinagoge di belakang, lalu coba mengajarkan kepada sesama kita yang ada. Pola mengajar yang saya dapat di Yeshiva,” kata dia.

Eksistensi Yahudi di Sulawesi Utara ini memang bukan hal baru bagi masyarakat setempat. Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Utara, Pendeta Lucky Rumopa melihat bahwa kondisi mereka aman-aman saja. Dia tak pernah mendengar adanya gesekan antara Yahudi dengan umat beragama lain

“FKUB selalu memandang setiap keyakinan orang itu dihargai, apapun keyakinan itu,” ujar Lucky Rumopa, Ketua FKUB Sulut.

Sebagai seorang pendeta, Lucky bahkan selalu mengimbau jemaahnya agar tak menolak keberadaan rumah-rumah ibadah agama lain.

“Bilamana kita warga gereja, kalau misalnya kita merasa terusik ada pembangunan tempat ibadah yang lain berarti iman kita lemah. Itu prinsip saya. Maka itu, kita welcome,” ucapnya.

Hal senada pun disampaikan oleh Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Sekretariat Jenderal Kementerian Agama, Saefudin. Meski agama Yudaisme bukan merupakan agama yang resmi di Indonesia, dia mengatakan bahwa penganutnya wajib dilindungi.

“Jadi memang semua agama memiliki hak untuk hidup di (Indonesia) sini, di bumi Nusantara ini,” katanya belum lama ini. “Ya, orang Yahudi di Indonesia, yang beragama Yahudi dipersilakan untuk menjalankan hak-haknya, untuk beragama sesuai keyakinan mereka itu.”

Sinagoge Berdiri Kokoh di Tondano

YAHUDI merupakan salah satu suku dan agama yang terkenal di Israel. Namun, Keberadaan mereka nyaris menguasai dunia. Bahkan keputusan negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat selalu disangkutpautkan dengan bangsa Yahudi. 

Bangunan Sinagoge berdiri di pusat Kota Tondano.
Bangunan Sinagoge berdiri di pusat Kota Tondano. (istimewa)

Keberadaan mereka sudah ribuan tahun, kendati dibuang bahkan ditumpas zaman Hitler namun mereka tetap ada bahkan membangun negera Israel baru di jazirah Arab.

Israel selalu diidentikan dengan Yahudi.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved