Rocky Gerung: Saya Tidak Anggap Pancasila Itu Ideologi Negara, Itu Hanya Doktrin
Rocky Gerung mendefenisikan Pancasila sebagai pandangan kesepakatan bersama. Menurutnya, ideologi itu mengatur cara orang hidup.
TRIBUNMANADO.CO.ID - "Saya enggak anggap Pancasila itu ideologi negara," ujar Rocky Gerung.
Seakan belum kapok, Rocky Gerung kini menyebut Pancasila bukan ideologi negara.
Pasalnya pada kesempatan sebelum itu, Rocky Gerung diancam dilaporkan ke polisi terkait pernyataannya yang menyebut presiden tidak paham Pancasila, saat hadir di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (3/11/2019).
Hal itu disampaikan Rocky Gerung saat menjadi narasumber channel YouTube Realita TV pada Rabu (4/12/2019).
Rocky Gerung mendefenisikan Pancasila sebagai pandangan kesepakatan bersama.
"Itu pandangan kesepakatan bersama tentang sesuatu yang abstrak," ungkapnya.
Menurut Rocky Gerung ideologi itu mengatur cara orang hidup.
"Sebab konsekuensinya, kalau negara berideologi dia musti atur cara orang hidup, itu yang namanya ideologi itu."
"Jangan main-main dengan ideologi, doktrin itu," ungkapnya.
Rocky Gerung menilai hanya ada dua ideologi negara di dunia ini.
Dua ideologi negara itu antara lain, fasisme dan komunisme.
"Jadi kacau pemikirannya," imbuh Rocky Gerung.
Kemudian, Rocky Gerung menyinggung soal perubahab Pancasila.
Rocky Gerung mengatakan dengan tegas bahwa Pancasila bisa diubah.
Pasalnya, Pancasila merupakan bagian konstitusi.
Padahal konstitusi bisa diubah.
"Yang kedua, boleh enggak Pancasila diganti? 'Jangan Pancasila enggak munhkin diganti', diubah juga enggak bisa diubah, kenapa itu dasar negara, di mana diaturnya?"
"Di konstitusi karena konstitusi mengatur kehidupan dasar bernegara," paparnya.
Perubahan konstitusi itu tercantum dalam Undang-undang Dasar.
"Konstitusi boleh diubah enggak? Enggak boleh, loh konstitusi bilang saya boleh diubah. Pasal 37 Undang-undang Dasar bilang," tegas Rocky Gerung.
Namun, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi jika memang ingin mengubah konstitusi
"Bila mau mengubah konstitusi syaratnya ABCD. Harus diusulkan dua per tiga, sidang dua per tiga segala macam."
"Jadi kontitusi kita bisa diubah melalui Pasal 37," tutur Rocky Gerung.
"Di dalam konstitusi ada Pancasila, kalau konstitusi berubah maka Pancasila bisa berubah kan itu logikanya," imbuhnya.
Selain Pancasila, banyak hal bisa diubah termasuk masa jabaran presiden.
"Lain dengan omong NKRI harga mati, iya boleh bicara begitu tapi dimungkinkan untuk diubah yang disebut kontitusi itu."
"Masa jabatan presiden bisa diubah, segala macam bisa diubah," katanya.
Namun ada satu hal yang tak bisa diubah kecuali bentuk negara.
"Yang enggak bisa diubah cuma satu disitu, itu namanya bentuk negara."
"Yang lain bisa diubah, enggak ada larangan mengubah Pancasila di konstitusi," terangnya.
"Bahkan bila ada konstitusi bilang boleh, kan konstitusi ini bilang gue bisa diubah loh," ujar Rocky Gerung lagi.
Lihat videonya mulai menit ke-1:49:
• Rocky Gerung: Saya Anti FPI Sejak di Monas, Saya Sampai Berkelahi
Rocky Gerung Ungkap Pancasila Belum Final
Rocky Gerung turut mengomentari soal penerbitan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Front Pembela Islam (FPI) yang hingga kini belum ada kejelasan.
Rocky Gerung menganggap organisasi masyarakat (ormas) termasuk FPI wajar memiliki ciri khasnya masing-masing.
"Lalu, kalau dia ormas memang dia mesti berbeda dengan pemerintah," kata Rocky Gerung dikutip TribunWow.com dari Indonesia Lawyers Club.
Rocky Gerung lantas mengkritik pemerintah yang disebut menginginkan ormas memiliki ideologi seperti negara.
"Kalau ormas sama dengan pemerintah namanya Orneg, organisasi negara, eneg tuh jadinya tuh," protes Rocky Gerung.
"Jadi banyak logika yang kacau, disampaikan di publik itu," imbuhnya.
Rocky Gerung kemudian mengatakan masih banyak orang yang tidak paham cara bernegara.
"Karena apa, karena kita enggak tahu sebetulnya apa dalil pertama bernegara," ungkapnya.
Menurut Rocky Gerung, jika ada orang yang mengatakan tidak Pancasilais namun justru menjadi perdebatan itu merupakan sesuatu aneh.
"Kalau saya bilang 'Saya enggak Pancasilais', lalu orang usir saya dari NKRI tuh, 'Saya bilang tidak Pancasilais', bukan anti Pancasila tentu orang mesti tanya 'Kenapa Anda tidak Pancasilais', karena bagi saya tidak masuk akal," jelas Rocky Gerung.
Menurutnya, Pancasila dijadikan ideologi sebuah negara merupakan hal yang aneh.
Pasalnya, Rocky Gerung menganggap bahwa ideologi hanya dapat dimiliki oleh manusia.
"Pancasila dijadikan ideologi negara tuh, negara itu barang abstrak, benda mati pula."
"Yang berideologi tuh orang, individu, yang punya keyakinan hidup," ungkapnya.
Namun, Rocky Gerung menegaskan bahwa apa yang diungkapkannya itu tanpa kepentingan politik di baliknya.
"Jadi negara yang berideologi itu dua kali ngaco, saya terangkan ini secara pikiran bukan dalam rangka politik," katanya.
Lalu, ia memprotes pernyataan-pernyataan soal Pancasila merupakan hal yang sudah tidak bisa diganggu gugat.
Rocky Gerung merasa, sifat mutlak hanya terjadi di akhirat.
"Jadi kalau dikatakan tadi bahwa ideologi Pancasila itu sudah final, di mana finalnya?."
"Kalau sudah final, artinya potensial pikiran manusia itu berhenti di akhirat, juga di akhirat itu namanya final itu," ungkap pengamat politik asal Manado ini.
Ia berpendapat bahwa pikiran atau ideologi manusia itu selalu berubah-ubah.
Seperti orientasi seksual hingga pendapatnya mengenai Pimpinan FPI, Habib Rizieq.
"Selama kita hidup, kita selalu berubah pikiran per detik."
"Orientasi seksual saya berubah setiap detik, imaji saya tentang Jokowi berubah setiap dua detik, pengetahuan saya tentang Habib Rizieq itu berubah setiap tiga detik itu, apa yang final," papar Rocky Gerung.
Lihat videonya mulai menit ke-1:55:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)
• Rocky Gerung: Saya Presiden tapi Tak Gila Kekuasaan, Diaklamasi, Datang Untuk Tangani Kisruh Politik