Polemik Kasus Novel Baswedan Istana Lempar Bola, Kapolri Idham Azis Bungkam: Masih Dalam Proses
Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan hingga kini belum ada titik terang
Setelah itu mobil golf yang membawa Idham dan Hadi langsung berjalan meninggalkan awak media.
Polri Klaim Terus Bekerja
Polri sendiri mengklaim bahwa tim teknis tersebut masih bekerja.
"Masih berjalan, masih dalam proses," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (2/12/2019).
Ketika ditanya bagaimana masa depan tim teknis apabila melewati tenggat waktu tersebut, Argo mengatakan bahwa tim akan terus melakukan investigasi.
"Penyidikan tetap terus dilakukan," kata dia.
Tak Ada Kabareskrim, Tak Masalah
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Muhammad Iqbal memastikan, tim teknis tidak akan terganggu meskipun belum ada yang mengisi posisi Kepala Bareskrim Polri.
"Sama sekali tidak (ada pengaruhnya). Tim bekerja secara maksimal," ungkap Iqbal saat dijumpai di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019).
Seperti diketahui, jabatan itu kosong setelah ditinggalkan Idham untuk menjadi Kapolri.
Menurut Iqbal, tim teknis kasus Novel saat ini dikoordinasi oleh Wakil Kepala Bareskrim Irjen (Pol) Antam Novambar beserta beberapa direktur.
Mereka menjadi pelapis sementara posisi Kabareskrim kosong.
Iqbal pun optimistis tim teknis kasus Novel mampu menyelesaikan tugasnya mengungkap pelaku penyiraman air keras terhadap Novel.
"Tunggu saja, ini masalah waktu. Insya Allah kita sangat optimis akan terungkap," lanjut dia.
Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu.
Saat itu, Novel baru saja menunaikan shalat subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com