Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Munas Golkar

Di 'Kurung' Ical, Akbar Tanjung dan Luhut, Bamsoet Menyerah Sebelum Tarung, Zaenal Bintang: Pahit

Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyerah sebelum bertarung, tetapi itulah pilihan demi keutuhan Partai Golkar.

Editor: Aswin_Lumintang
tribunnews.com
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo berpose usai diwawancarai secara khusus oleh Tribunnews.com di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2019). Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyerah sebelum bertarung, tetapi itulah pilihan demi keutuhan Partai Golkar.

Politikus Senior Golkar Zainal Bintang mengapresiasi langkah
Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan mundur dari bursa pencalonan Partai Golkar beberapa jam sebelum acara Munas X Golkar dibuka presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (3/12/2019).

Presiden Joko Widodo menghadiri Munas Golkar di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/12/2019)
Presiden Joko Widodo menghadiri Munas Golkar di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/12/2019) ((KOMPAS.com/Ihsanuddin)

"Pilihan BS untuk mundur dari pencalonan itu amat getir, namun itu bermakna tinggi bagi keutuhan Golkar," kata Zainal Bintang, mantan anggota Dewan Pakar Partai Golkar kepada Tribunnews.com, Selasa (3/12/2019).

Lebih jauh, menurut Bintang tindakan Bamsoet harus dihargai semua pihak.

Baca: Kenakan Kemeja Putih Lengan Panjang, Prabowo Hadiri Acara Pembukaan Munas Golkar

Bamsoet dinilai lebih mengedepankan sesuatu yang lebih penting ketimbang kepentingan dan kenyamanan diri pribadi.

"Bamsoet sendiri yang mengumumkannya secara terbuka kepada publik. Ini tindakan dari seorang yang berjiwa besar, menyakitkan tentunya," ujarnya.

Refly Harun: FPI Tetap Jalan Tanpa SKT, Khilafah Bukan Negara tapi Multilateral, Haikal Sentil Ahok

Chord Gitar dan Lirik lagu Menari Rizky Febian

SOSOK Bambang Soesatyo yang Mundur dari Calon Ketum Golkar, Pernah Bergelut dengan Jurnalistik

Ia pun menyebut risiko yang harus diterima Bamsoet atas keputusannya mundur dari pencalonan ketua umum Golkar.

Satu di antaranya menurut Bintang, Bamsoet oleh sebagian orang dianggap pengecut.

Tapi itu biasa dalam kehidupan.

Baca: Kubu Airlangga Sebut Kemungkinan Pemilihan Ketua Umum Golkar Dilakukan Secara Aklamasi

Menurutnya yang kecewa tentu para provokator karena Golkar tidak jadi pecah.

Menurut Bintang, kubu Airlangga tentunya dapat memberikan apresiasi atas pengorbanan Bamsoet dengan memadamkan api 'permusuhan'.

Airlangga harus merangkul kembali semua pendukung Bamsoet.

"Hal itu bisa dilakukan dengan jalan merehabilitasi pendukung Bamsoet yang terkena sanksi kembali ke posisi semula," kata Bintang.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved