Munas Golkar, Bamsoet Mundur, Airlangga Langsung Ucap Syukur
Patuhi nasihat para senior, Bamsoet mundur dari pencalonan ketua umum Golkar. Airlangga Hartanto langsung ucap syukur.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Sigit Sugiharto
TRIBUNMANADO.CO.ID - Bambang Soesatyo (Bamsoet) secara resmi telah mengundurkan diri sebagai calon ketua umum Partai Golkar sebelum Musyarawah Nasional (Munas) partai beringin itu digelar.
Bamsoet mengatakan, alasan pengunduran dirinya merupakan bentuk kepatuhan kader terhadap senior Partai Golkar.
Keputusan mundur Bamsoet tersebut diambil usai melakukan pertemuan dengan Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung dan Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa(3/12).
"Ketika para senior kumpul dan menyampaikan saran, pendapat, kami-kami yang muda pasti akan patuh. Itulah cara kami di Partai Golkar menyelesaikan persoalan setajam apapun," ucap Bamsoet.
Ketua MPR RI ini menyebut, dirinya menghormati saran dan pendapat:
==Aburizal Bakrie sebagai ketua dewan pembina Partai Golkar,
==Agum Gumelar sebagai ketua dewan pakar Partai Golkar,
==Akbar Tanjung sebagai wakil ketua dewan kehormataan dan
==Luhut Binsar Panjaitan sebagai tokoh senior Partai Golkar.
• Munas Golkar, Jokowi Bantah Intervensi, Ada yang Teriak: Kasih Bamsoet Sepeda
Bamsoet menilai, saran dan pendapat para tokoh senior Partai Golkar dimaksudkan untuk menjaga soliditas partai.
"Saya tidak bisa melawan nasihat para senior. Pertimbangannya, agar Partai Golkar solid dan maju dan ada nomentum nanti malam juga akan menyelenggarakan Munas," katanya.
"Dengan semangat rekonsiliasi yang kita sepakati bersama demi menjaga soliditas dan keutuhan partai Golkar, maka saya pada sore ini menyatakan tidak meneruskan pencalonan sebagai kandidat Ketum partai Golkar periode 2019-2024," tambah Bamsoet.
Bamsoet menjelaskan sejumlah alasan mundur dari pencalonan ketua umum partai Golkar.
==Pertama yakni konstelasi politik Munas yang semakin panas.
==Kedua situasi nasional yang membutuhkan situasi politik yang kondusif guna menjaga harapan kita dalam menjaga kondisi ekonomi dalam ancaman ekonomi global.
==Ketiga, Bamsoet mengaku mundur dari pencalonan setelah mendengar nasihat, pandangan, dan pendapat sejumlah tokoh senior Golkar.
• Munas Golkar, Airlangga Puji Bamsoet Mundur, Jokowi, Megawati, dan Prabowo Hadir
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto mengaku bersyukur atas keputusan calon ketua umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) memutuskan mundur jelang Munas Golkar.
Menurut Airlangga, keputusan Bamsoet menunjukkan bukti Partai Golkar Solid dan menginginkan Munas Golkar berlangsung damai.
"Tentu, pertama marilah kita bersyukur kehadiran Allah SWT, sore hari ini proses sudah panjang dan Alhamdulillah menjelang Munas apa yang menjadi harapan para senior, pak Agung Laksono, pak Akbar Tanjung, pak Luhut dan
bahkan sampai seluruh tokoh yang tadi malam kami bertemu dengan seluruh DPD 1 dan PDP II, harapannya ini adalah musyawarah ini adalah Munas yang solid dan Munas yang kokoh. Temanya adalah Golkar satu," ucap Airlangga.
Airlangga pun mengatakan, mundurnya Bamsoet maka tidak ada perpecahan di internal Golkar, karena dua kekuatan di Munas sudah bersatu.
Selain itu, Menko Perekonomian ini menyebut, sikap Bamsoet sangat penting bagi Golkar yang solid mendukung pemerintahan Presiden Jokowi.
"Alhamdulillah, dengan statement tadi dari bapak Bambang Soesatyo, Munas ini mempersatukan kita. Ini adalah Munas itu sesuai pembicaraan saya dengan Pak Bambang itu, Munas yang adem dan Munas yang betul betul membuat Golkar itu partai yang bisa menjadi partai mendukung pemerintah," tambahnya.
Sambut Baik
Kubu Airlangga Hartarto menyambut baik mundurnya Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam pencalonan Ketua Umum Golkar.
Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Dave Laksono mengatakan bahwa Bamsoet bersikap dewasa dengan memilih mundur dari pencalonan.
“Kita sih menyambut baik ya itu, berarti ada sifat kedewasaannya. selain itu berarti dukungan yang dikumpulkan seluruh DPD I dan II konkret mendukung Airlangga. Ini menyelesaikan tugaslah dan membuktikan Pak Airlangga yang terbaik,” ujar Dave.
Meskipun demikian, Dave mengaku belum tahu apakah pemilihan Ketua Umum Golkar nantinya akan berdasarkan musyawarah mufakat atau aklamasi.
Hal itu tergantung calon lainnya yang mendaftar apakah memenuhi syarat 30 pesen untuk mengikuti pemilihan atau tidak.
“Sesuai AD/ART itu 30 persen dan mendapatkan dukungan secara tertulis gitu, untuk bisa lanjut,” katanya.
Dave yakin siapapun yang terpilih menjadi ketua Umum nanti dalam Munas akan mengakomodir kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet) pada kepengurusan partai Golkar periode mendatang dan alat kelengkaan dewan di parlemen.
Pasti akan ada perhitunganlah untuk diakomodir untuk pak Bamsoet maupun tim pendukungnya” katanya.
Terpisah, Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengaku telah bertemu dan berbicara langsung dengan dua calon ketua umum partai Golkar periode 2019-2024, yaitu Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo (Bamsoet).
JK meyakini keduanya akan bersatu setelah musyawarah nasional (Munas) Golkar selesai dilakukan dan terpilih ketum periode 2019-2024.
"Ya, kita sudah berbicara beberapa waktu yang lalu. Ya kita sudah berbicara beberapa waktu yang lalu. Saya yakin pada ujungnya akan bersatu," ujar JK.
Dalam kesempatan itu, pria berusia 77 tahun tersebut mengatakan sempat berpesan kepada keduanya untuk tidak membakar uang.
Namun, JK tak menjelaskan maksud dari pernyataan tersebut.
"Saya katakan pada mereka yang penting jangan bakar duit lah," kata dia.
Selain itu, ia menegaskan berbicara langsung dengan Airlangga dan Bamsoet.
JK juga mengatakan tak terbuka adalah cara tradisional yang berbahaya dalam berpolitik.
"Iya lah (berbicara langsung dengan Airlangga - Bamsoet). Kita terbuka aja, jangan tertutup nanti tidak ada habis-habisnya.
Itu cara tradisional yang berbahaya, akhirnya pimpinan kita (yang dipilih) nanti bukan yang terbaik, tapi siapa yang paling kaya," kata JK.
Ramai-ramai Mundur
Kandidat Ketua Umum Partai Golkar mendadak ramai-ramai mundur dari pencalonan.
Sebelumnya ada sembilan orang calon ketua umum partai Golkar yang menyatakan siap maju.
Ketua Pelaksana Munas Golkar Adies Kadir mengatakan, Munas Golkar bakal diisi sejumlah kegiatan rapat paripurna.
Dalam rapat itu, andai belum terwujud konsolidasi, ada kemungkinan prosesnya berjalan alot dan menimbulkan gesekan.
Adies Kadir membantah bahwa ada kesepakatan dengan para kandidat ketua umum partai Golkar sebelum pembukaan Munas.
"Kesepakatannya mengalir saja, tidak ada kesepakatan resmi 'ayo kita harus sebelum presiden hadir sudah beres semua', tidak ada begitu dan ini mengalir semua. Karena apa?
Karena sudah biasanya kalau sudah masuk area munas ini susah dibendung karena pendukung itu kan pasti mendorong, tapi sebelum munas masih bisa diredam," kata Adies.
Jika calon ketua umum partai Golkar hanya tersisa Airlangga Hartarto, munas kemungkinan akan menetapkan sang petahana secara aklamasi.
Andai itu terjadi, Adies menyebut pembahasan di Munas Golkar bakal langsung berfokus pada agenda Pilkada 2020 hingga Pemilu 2024.
"Kalau memang aklamasi kami akan membagi komisi organisasi kami akan memperbaiki organisasi kami menyesuaikan dengan perkembangan zaman seperti sekarang," jelas Adies.
(Tribun Network/dit/fik/yud/wly)