Perpanjangan Izin SKT FPI
FPI Ingin Indonesia buat Mata Uang Bersama Negara-negara Islam, Sambut Imam Mahdi
Sikap Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian yang tetap teguh tidak mengeluarkan perpanjangan Surat Keterangan Terdaftar (SKT)
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Sikap Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian yang tetap teguh tidak mengeluarkan perpanjangan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) terhadap Ormas Front Pembela Islam (FPI), dinilai akan menyulitkan kelangsungan FPI ke depan.
Pasalnya, syarat negara memberikan bantuan dana ke FPI adanya pengakuan negara terhadap ormas FPI berupa diperpanjangannya SKT.

Kuasa Hukum Front Pembela Islam (FPI), Ali Abu Bakar Alatas menjelaskan maksud kata khilafah dalam AD/ART FPI.
Penjelasan tersebut disampaikan Abu Bakar Alatas dalam acara Sapa Indonesia Malam yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube KompasTV, Senin (2/12/2019).
Menurut Ali Abu Bakar Alatas makna dari kata khilafah dalam AD/ART FPI adalah mendorong negara-negara Islam untuk memperkuat kerjasama di bidang keuangan.
"Contoh supaya negara Islam ini bikin mata uang bersama, terus bikin pasar bersama, bikin pakta pertahanan bersama, bikin kurikulum pendidikan bersama," jelas Ali Abu Bakar Alatas.
Kuasa Hukum FPI Ali Abu Bakar Alatas di acara Sapa Indonesia Malam, KompasTV.
Dengan kata lain, kerjasama multilateral antar negara-negara Islam dengan asas Pancasila.
"Sebagaimana Uni Eropa," terangnya.
• Desa Solimandungan Gelar Sosialisasi Perlindungan Anak
• PERINGATAN DINI BMKG 3-4 Desember: Badai Kammuri, Waspadai Gelombang Tinggi hingga 6 Meter
• Pemain Berdarah Batak Jadi Andalan di Klub Baru Kasta Tertinggi Liga Italia, Mirip Cristiano Ronaldo
Ali Abu Bakar Alatas mengakui memang dalam AD/ART FPI terdapat kata khilafah.
Menurutnya kata khilafah sering kali disalahpahami maknanya.
Seolah-olah khilafah ini hanya satu kelompok, hanya satu pemikiran, padahal Menurut Ali Abu Bakar Alatas khilafah ini mempunyai banyak dinamika dan kajian yang luar biasa banyak.
"Cuma memang yang disalahpahami adalah seolah-olah khilafah ini hanya satu kelompok, hanya satu pemikiran, padahal dinamikanya banyak, kajiannya luar biasa banyak," jelasnya.
Lebih lanjut, Ali Abu Bakar Alatas menjelaskan bahwa asal mula kata khilafah adalah dari keyakinan umat Islam mengenai kedatangan Imam Mahdi yang akan datang pada akhir jaman.
"Nah kemudian untuk menyambut kedatangan Imam Mahdi itu, kita berpikir apa yang kita bisa kita berikan terus tidak bertentangan secara konstitusional juga tidak bertentangan dengan realita yang ada," terangnya.
Alasan tersbeut menjadi latar belakang FPI dalam membuat AD/ART yang satu di antara terkandung kata khilafah.