Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Reuni 212

Rizieq Shibab Jatuh Miskin di Arab Saudi, Tak Mampu Bayar Kontrakan, Kasus Asusila Masih Jalan

Keberadaan Rizieq Shihab memang dilema. Pasalnya, semakin lama tinggal di Arab Saudi HRS kesulitan untuk membayar biaya tinggal

Editor: Aswin_Lumintang
Potongan Video Kabar Petang TV One
Habib Rizieq Tak Bisa Keluar dari Saudi, Jubir FPI: Sesuai Permintaan Institusi Intelejen 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Keberadaan Rizieq Shihab memang dilema. Pasalnya, semakin lama tinggal di Arab Saudi HRS kesulitan untuk membayar biaya tinggal (kontrakan rumah) dan biaya hidup keluarga.

Sedangkan saat ini HRS tak bisa keluar dari Arab Saudi. Apesnya lagi, ternyata kasus asusila yang menyeret HRS sebelum 'mencari suaka' ke Arab Saudi penyelidikannya belum ditutup dan bisa dilanjutkan saat HRS kembali datang di Indonesia.

Kolase foto Slamet Maarif dan Habib Rizieq Shihab.
Kolase foto Slamet Maarif dan Habib Rizieq Shihab. ((Tribunnews Yanuar Nurcholis Majid/Tribunnews Irawan Rismawan))

Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif membeberkan kondisi Ketua Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab (HRS), di Arab Saudi.

Menurut Slamet, Habib Rizieq tidak bisa menafkahi keluarganya, karena kondisi yang tak bisa pulang ke Indonesia.

Slamet Maarif membeberkannya saat hadir menjadi bintang tamu di Talk Show tvOne, Sabtu (30/11/2019).

Mulanya, Slamet menyebut pencekalan Rizieq Shihab hanyalah skenario pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

"Kemudian, betul kalau memang pemerintah enggak mencekal ya memang betul, tetapi pencekalan beliau di Arab Saudi itu atas permintaan, skenario rezim penguasa saat ini," jelasnya.

"Tapi faktanya? Sampai saat ini belum dibuka tuh."

Ia pun kembali menyinggung soal perbedaan sikap pemerintah terhadap Ahok dan Rizieq Shihab.

"Jadi jangan udah selesai selesai, ya Ahok selesai jadi komisaris utama, imam kami enggak selesai sampai sekarang persoalannya," kata Slamet.

Liga Inggris - Klasemen dan Hasil Lengkap Pertandingan Pekan Ke-14, Leicester City Menang Dramatis

40.000 ha Dipimpin Manager Kota, Awal 2020 Beban Jakarta Mulai Dikurangi

Indonesia Peringkat 6 Medali SEA Games 2019, Empat Perak dan Lima Perunggu

Lebih lanjut, Slamet mengungkapkan soal agenda utama reuni akbar 212.

Ia pun menyinggung nama Sukmawati Soekarnoputri.

"Nah, tadi kita ingin mengkritisi pemerintah, makanya besok itu ada tiga agenda," kata Slamet.

"Pertama kita mengingat anak bangsa tadi untuk penista agama, Bu Sukmawati yang sudah berkali-kali untuk segera diproses secara hukum sesuai dengan hukum di Indonesia."

Diketahui, Rizieq Shihab kini berada di Arab Saudi kerena mengaku dicekal oleh pemerintah Indonesia.

"Yang kedua, kita ingin meminta kepada semua pihak untuk menghentikan pengasingan politik HRS," kata Slamet.

"Sekaligus mengembalikan hak asasi beliau untuk bisa kembali ke tanah air, berkumpul dengan kami, berkumpul dengan umat, itu hak asasi Beliau."

Menurut Slamet, pencekalan terhadap Rizieq Shihab itu merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia.

"Karena selama ini hak asasi beliau betul-betul dipecundangi sampai saat ini, beliau harus meninggalkan keluarga besarnya di sini," bebernya.

"Beliau harus bayar kontrakan di sana, Beliau di sana enggak bisa mencari nafkah untuk keluarganya, ingin kembali menghadiri reuni pun yang seharusnya hadir sampai sekarang belum ada kejelasan."

Lantas, Slamet membeebrkan agenda utama ketiga diselenggarakannya reuni akbar 212.

"Yang ketiga ageda kita adalah kita ingin mendoakan saudara kita di Gaza dan Palestina lewat momen munajat dan maulid nabi nanti, itu agenda utama kita besok," jelasnya.

"Aksi bela Islam, bela Rasulullah."

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved