Sulawesi Utara
Polisi Minta Peserta CPNS Polri Jangan Percaya Janji dari Pihak Tidak Bertanggung Jawab
Karo SDM membacakan naskah sumpah panitia dan peserta, ditirukan oleh seluruh panitia dan peserta.
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID - Panitia dan Peserta Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Polri Tahun Anggaran (T.A.) 2019, daerah Sulawesi Utara (Sulut), melaksanakan penandatanganan pakta integritas dan pengambilan sumpah.
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Catur Prasetya Mapolda, Senin (02/12/2019) tadi, dipimpin oleh Kepala Biro (Karo) Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Sulut Kombes Pol Muslhikun, didampingi Kepala Bagian (Kabag) Pengendalian Personel (Dalpers) Biro SDM AKBP Reindolf Unmehopa.
Terpantau juga, dihadiri seluruh panitia, dan peserta yang telah melakukan verifikasi, serta para orang tua.
Karo SDM membacakan naskah sumpah panitia dan peserta, ditirukan oleh seluruh panitia dan peserta.
Selanjutnya perwakilan panitia dan peserta membacakan naskah pakta integritas dan ditirukan oleh seluruh panitia dan peserta seleksi.
Naskah pakta integritas kemudian ditandatangani oleh perwakilan, disaksikan Karo SDM.
Isi sumpah dan pakta integritas tersebut, pada intinya menegaskan bahwa panitia dan peserta sepakat untuk menghindari segala bentuk kecurangan maupun praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) dalam seleksi pengadaan CPNS Polri ini.
Kabag Dalpers dalam paparannya melaporkan, pada seleksi CPNS Polri tahun 2019 ini Polda Sulut mendapatkan dua formasi, yaitu Analis Keuangan dan Pengadministrasi Keuangan.
“Animo peserta sebanyak 24 orang, terdiri dari 6 pria dan 18 wanita. Sedangkan yang melakukan verifikasi sebanyak 11 orang, seluruhnya wanita,” jelasnya.
Sementara itu Kapolda Sulut Irjen Pol R Sigid Tri Hardjanto, dalam amanat tertulis, yang dibacakan Karo SDM mengatakan, pengadaan CPNS Polri merupakan bagian dari fungsi penyediaan personel, yang dilakukan dengan berbagai tahapan seleksi, untuk mendapatkan CPNS Polri yang berkualitas.
“Untuk mendapatkan CPNS Polri yang berkualitas, maka seleksi mengedepankan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis),” kata Karo SDM, seraya meminta seluruh peserta harus berusaha maksimal dan sungguh-sungguh dalam seleksi ini.
Lanjut Karo SDM, pada saat tes nanti, kerjakan dengan teliti dan jangan terburu-buru.
Karena hal tersebut sangat menentukan nasib peserta.
“Jadi nasib peserta itu ada di tangan peserta sendiri, bukan di tangan saya maupun panitia,” tegas Karo SDM.
Dalam kesempatan itu, Karo SDM menekankan beberapa hal, yakni bagi seluruh panitia, diminta agar melaksanakan seleksi sesuai dengan ketentuan dan pedoman yang berlaku.