Reuni 212
3 TUJUAN UTAMA Digelar Reuni 212 Hari Ini, Salah Satunya Adili Adik Megawati, Maarif: Penista Agama
Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif mengungkap tiga agenda utama diselenggarakannya reuni akbar 212 di Monas.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Lantas, Slamet membeberkan agenda utama ketiga diselenggarakannya Reuni Akbar 212.
"Yang ketiga ageda kita adalah kita ingin mendoakan saudara kita di Gaza dan Palestina lewat momen munajat dan maulid nabi nanti, itu agenda utama kita besok," jelasnya.
"Aksi bela Islam, bela Rasulullah."
Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Kapitra Ampera membeberkan alasan lain diselenggarakannya Reuni Akbar 212, Senin (2/12/2019).
Dilansir TribunWow.com, menurut Kapitra Ampera, reuni akbar 212 itu juga diselenggaraan atas dasar rasa sakit hati atas pencekalan Rizieq Shihab.
Hal itu disampaikan melalui tayangan YouTube tvOneNews, Minggu (1/12/2019).
Mulanya, Kapitra Ampera menyebut tak ada satu pun pihak yang mampu mencegahnya hadir dalam reuni akbar 212.
"Tentu tidak ada yang boleh menghambat kalau saya mau datang, apalagi ini bicara tentang keumatan dan kebangsaan," kata Kapitra.
Sebagai alumni 212, Kapitra mengaku telah mengikuti aksi tersebut sejak 2016.
"Dan 2016 kan saya ada di situ, 2017 juga saya di sana, jadi permasalahannya saya melihat begini, pertama kita tidak boleh fobia," terang Kapitra.
"Pemerintah juga tidak perlu merasa khawatir, ini kan hak konstitusi yang dilindungi undang-undang," sambungnya.
"Jangan selalu dikaitkan dengan agenda-agenda, terutama agenda politik karena saya melihat ini romantika bersatunya umat islam dalam satu perbuatan untuk menegakkan amal ma'ruf nahi munkar," ujar Kapitra.
Ia pun menceritakan awal mula diselenggarakannya aksi 212.
Menurutnya, kala itu massa aksi 212 menuntut oknum pejabat yang dinilai menyalahi perilaku umum masyarakat.
"Ketika itu, ada pejabat negara yang perilakunya berbeda dengan perilaku standar umum terhadap masyarakat," jelas Kapitra.
"Lalu masuk ke wilayah yang sangat sensitif dan itu dituntut oleh masyarakat agar hukum ditegakkan."
