Politisasi Reuni 212
Guntur: Reuni 212, Politisasi Agama Tujuannya Anies Baswedan Presiden 2024, Fadli Zon Ganti Prabowo
Sejak awal banyak yang mencurigai Reuni Akbar 212 merupakan gerakan politik yang memakai lebel agama. Di antaranya PSI yang mencurigai
"Tapi pokoknya ini bikin berita yang ramai lah, heboh-heboh dulu ya."
Lantas, Guntur menduga adanya tujuan politik dalam penyelenggaraan reuni akbar 212.
"Yang ketiga, menurut saya tetap ada tujuan politik di situ," kata Guntur.
"Saya katakan, partai-partai di luar sistem tokoh-tokohnya akan diundang oleh 212."
Ia pun menyinggung soal kehadiran Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Guntur menduga, Anies Baswedan memanfaatkan momentum tersebut sebagai pembuka jalan untuk maju di Pilpres 2024.
"Kemudian kalau di Pilkada DKI ya, ada Gubernur Jakarta sekarang Anies Baswedan, saya lihat ada indikasi kuat menggunakan 212 sebagai jalan politik dia untuk 2024," jelas Guntur.
"Itu kalau kita mengamati dari rekam jejak, kemudian dari hal-hal yang kita katakan, kita saksikan bahwa gerakan 212 itu tidak lepas dari gerakan politik yang menggunakan isu agama."
Fadli Zon Gantikan Prabowo Hadiri Reuni 212
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menerima undangan VIP untuk menghadiri acara reuni akbar 212.
Fadli Zon juga menyerukan ajakan kepada seluruh orang untuk menghadiri acara reuni akbar 212 yang akan diselenggarakan di Monas, Jakarta pada Senin (2/12/2019).

Dikutip TribunWow.com dari akun twitter resmi Anggota DPR RI Fadli Zon, @fadlizon, Sabtu (30/11/2019), pada salah satu cuitan fadlizon, dirinya nampak menunjukkan sebuah undangan lengkap dengan tulisan 'TAMU VIP'.
Diketahui dari video dan caption yang ditulis pada unggahan tersebut, undangan itu untuk menghadiri acara reuni akbar 212.
Mulanya di awal video, Fadli Zon mengkonfirmasi soal undangan tersebut, bahwa ia benar menerimanya.
"Saya Fadli Zon baru saja menerima undangan maulid akbar reuni mujahid 212," jelas Fadli Zon.