Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Partai Golkar

Calon Ketua Umum Golkar, Bamsoet & 4 Tokoh Lainnya, Ada Kader Muda, Tanpa Airlangga, Siapa Saja?

Sejumlah nama politikus senior ikut mendaftar sebagai bakal calon ketum. salah satunya kader muda, siap jadi pesaing ketua MPR di kursi teratas.

Editor: Frandi Piring
ISTIMEWA
Partai Golkar 

TRIBUNMANADO.CO.ID -Berikut daftar calon ketua umum partai Golongan Karya (Golkar) untuk jabatan pada periode baru.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Partai Golkar, Christina Aryani, mengungkapkan sejumlah nama yang saat ini telah mengambil formulir pendaftaran calon ketua umum (ketum) Partai Golkar.

Sejumlah nama politikus senior ikut mendaftar sebagai bakal calon ketum, namun juga ada kader muda.

Sejauh ini 5 orang mendaftar bakal calon ketum Golkar.

"Yang saya ingat ada Pak Ridwan Hisyam, Pak Agun Gunandjar, Pak Bambang Indra Hutoyo, Pak Bambang Soesatyo. Dan beberapa kader muda Partai Golkar, kalau tidak salah Pak Ahli Yahya," ujar Christina Aryani dalam diskusi bertajuk "Harapan dan Tantangan Partai Golkar di Munas 2019", di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2019).

Sementara itu, hingga Sabtu petang, Airlangga Hartarto belum mengambil formulir.

"Pak Airlangga belum. Mungkin hari ini," lanjut Christina.

Christina Aryani - Wasekjen DPP Partai Golkar
Christina Aryani - Wasekjen DPP Partai Golkar (Wahyu Aji/Tribunnews.com)

Dia melanjutkan, batas akhir penyerahan formulir hingga 2 Desember 2019.

Sebelumnya, Christina mengungkapkan saat ini sudah ada delapan orang kader yang mendaftar sebagai calon ketum Partai Golkar.

"Dan saat ini statusnya masih bakal calon. Belum menjadi calon," lanjut Christina menegaskan.

Berdasarkan AD/ART Partai Golkar, proses pemilihan Ketua Umum Golkar berlangsung dalam tiga tahap.

Tahap pertama, merupakan penjaringan bakal calon ketum. Tahap kedua adalah pencalonan.

Ketiga, tahapan pemilihan.

"Di AD/ART kami juga diatur soal syarat seseorang jadi ketum. Misalnya aktif di parpol, lalu jadi pengurus lima tahun berturut-turut lalu tidak pernah pindah atau tak pernah jadi anggota parpol lain, ada prestasi, dedikasi, tidak ada perbuatan yang tercela. Kemudian bersedia meluangkan waktu untuk mengurus organisasi serta harus memiliki 30 persen dukungan," ujar dia.

Dia berharap, musyawarah nasional Partai Golkar mendatang berlangsung lancar.

"Karena Partai Golkar ini kan punya agenda besar ke depan. Munas jadi ajang strategis bukan hanya untuk pemilihan ketua umum, tapi juga terkait agenda partai ke depan, " tambah dia.

Sebagaimana diketahui, Munas Partai Golkar akan dimulai pada 3 Desember mendatang di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.

Salah satu agenda utama dalam munas nanti adalah pemilihan ketua umum.

Airlangga Belum Daftar

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menanggapi santai soal Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang belum mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum pada Munas Golkar 2019.

Ace mengatakan masih ada waktu bagi Airlangga untuk mendaftarkan diri karena pendaftaran baru ditutup pada Senin (2/12/2019) mendatang.

"Pada saatnya Pak Airlangga pasti akan mendaftar ya. Kan kita masih punya waktu sampai tanggal 2, jadi tanggal 2 pukul 24.00. Jadi ya kita lihat nanti," kata Ace di sela-sela acara Pendidikan Politik Partai Golkar di Hotel Merlynn Park, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).

Ace menegaskan, Airlangga pasti akan menddaftarkan diri sebagai calon ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut.

Namun, ia tidak menjawab tegas ketika ditanya apakah Menteri Koordinator Perekonomian tersebut akan mendaftarkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada menit-menit terakhir tahap pendaftaran.

"Pada saatnya pasti akan mendaftar. Karena itu adalah salah satu tahapan yang harus ditempuh dalam konteks pencalonan dan penjaringan, pencalonan dan pemilihan," ujar Ace.

Diberitakan sebelumnya, baru terdapat satu orang yang resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar yakni Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) VIII Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) (organisasi sayap Partai Golkar) Achmad Annama Chayat.

Pria 42 tahun itu mendaftarkan diri ke Komite Pemilihan Ketua Umum Golkar di Kantor DPP Golkar, Kamis (28/11/2019).

Sedangkan, dua nama yang paling diunggulkan sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar yakni Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo belum resmi mendaftarkan diri. 

Bamsoet Dapat Restu PBNU Maju Ketum Golkar

Gebrakan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia Bambang Soesatyo (Bamsoet), maju sebagai calon Ketua Umum partai Golongan Karya.

Bamsoet mengaku meminta doa restu dari PBNU untuk maju dalam pemilihan Ketua Umum partai Golkar. 

Hal ini dilakukan Bamsoet di sela-sela kunjungan pimpinan MPR ke kantor PBNU, Jln Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019). 

Pada kunjungannya, para pimpinan MPR meminta masukan dari pimpinan PBNU terkait amandemen UUD 1945.

Usai pertemuan, Bamsoet mengaku telah mendapat doa restu dari Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj.

"Saya juga didoakan sebagai Ketua Umum Partai Golkar," ujar Bamsoet di kantor PBNU, Jln Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019).

Bamsoet dapat restu PBNU maju Caketum Partai Golkar
Bamsoet dapat restu PBNU maju Caketum Partai Golkar (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)

Seperti diketahui, Partai Golongan Karya (Golkar) sekarang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia periode 2019-2024, Airlangga Hartarto

Mantan Ketua DPR ini mengaku pernah melakukan hal yang sama saat dirinya mencalonkan diri sebagai calon ketua umum Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan dan Putra-putri TNI-Polri (FKPPI).

"Dulu saya sukses setelah bersilaturahmi ke PBNU, semoga sekarang juga sukses lagi," ucap Bamsoet.

Menanggapi pernyataan Bamsoet, Said Aqil, menyeru menang hingga tiga kali. Said Aqil tidak menjelaskan perihal ucapannya tersebut.

"Menang, menang, menang," kata Said.

Selain Bamsoet, dalam kunjungan ini hadir pula pimpinan MPR lainnya, yakni Ahmad Basarah, Hidayat Nur Wahid, Jazilul Fawaid, dan Fadel Muhammad. (Tribunnews,com)

Tantangan 

Catatan menunjukkan, Golkar pernah menempati peringkat kedua dalam perolehan kursi DPR, yakni pada pemilu 2009.

Sayangnya, saat itu Partai Golkar gagal merebut kursi Ketua DPR, dan juga luput merebut kursi Ketua MPR.

Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Golkar Minsel Tetty Paruntu dan James Arthur Kojongian
Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Golkar Minsel Tetty Paruntu dan James Arthur Kojongian (Istimewa)

"Oleh karena itu, secara politis bahkan bisa disebutkan jika, sebagai pimpinan Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang paling berperan dalam mengembalikan kursi Ketua MPR kepada kader terbaik partai sekarang ini," ujar dia.

Di tengah terjadinya erosi semangat kebangsaan, menurunnya nilai-nilai nasionalisme, cinta tanah air, bela negara dan militansi kebangsaan di dalam berbagai kehidupan dan lapisan masyarakat, naiknya Bamsoet ke tampuk pimpinan tertinggi MPR merupakan tantangan tersendiri.

Namun demikian, momentum ini juga paling tepat saat Golkar kembali memimpin MPR RI di tengah "PR" tentang Bhinneka Tunggal Ika dan semangat Pancasila.

"Tidak berlebihan pula jika Airlangga Hartarto memiliki harapan besar terhadap Bamsoet sebagai Ketua MPR RI, agar terus menjaga semangat Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Tonton juga:

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Orang Telah Daftar Bakal Calon Ketua Umum Golkar, Siapa Saja?, https://www.tribunnews.com/nasional/2019/12/01/5-orang-telah-daftar-bakal-calon-ketua-umum-golkar-siapa-saja?page=all&_ga=2.220757208.1573171468.1574489863-647066130.1573544610

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved