Viral Medsos
Curhatan Mahasiswa ITB yang Meninggal Setelah Kebut Skripsi 7 Hari 7 Malam Tak Tidur Viral
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Jehuda Christ Wahyu, mahasiswa ITB ini sempat membuat utas di Twitter terkait kondisinya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Mengeluh sakit usai tidak tidur 7 hari 7 malam, siapa sangka Jehuda Christ sempat merasakan kondisi tubuh yang kian menurun.
Kondisi tubuh Jehuda Christ Wahyu semakin drop setelah dirinya ngebut mengerjakan skripsi selama 7 hari 7 malam tanpa tidur.
Tekad Jehuda Christ Wahyu untuk merampungkan skripsi pun berhasil diraihnya setelah ia dinyatakan lulus pada 13 September 2019.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Jehuda Christ Wahyu, mahasiswa ITB ini sempat membuat utas di Twitter terkait kondisinya.
Sayangnya, pengorbanannya untuk merampungkan skripsi berbalas dengan menurunnya kondisi Jehuda.
Sebelum meninggal, Jehuda menuliskan pengalamannya melalui akun Twitternya.
• Lansia Ajak Kaum Muda Berolahraga, Zin Debora Jadi Instruktur Zumba
Curhatan Jehuda pun akhirnya viral.
Kondisi tubuh yang menurun membuat Jehuda tak bisa ikut wisuda.
Tapi, dalam curhatannya itu, Jehuda mengaku kondisi tubuhnya sudah lebih baik.
Namun takdir berkata lain, Jehuda dikabarkan telah meninggal dunia lantaran sakit yang dialaminya.

Kisah mahasiswa ITB yang dikabarkan meninggal dunia usai 7 hari 7 malam tidak tidur tampak pada laman Twitter @jechriswa, pada (25/10/2019) lalu.
Thread di Twitter yang dibuat Jehuda diberi judul Anemia of chronic disease, skripsi, dan wisuda ITB.
Utasan tersebut bermula saat ia mengaku mengerjakan skripsi sampai tak tidur di malam hari selama 7 hari 7 malam.
"Cerita nya dimulai dari gue ngerjain skripsi sampe mau mati, 7 hari berturut2 malem ga tidur, siang nya tidur. Sampe ujung ujung nya sidang (13 sept) gue dinyatakan lulus. Puji Tuhan," tulis @jechriswa mengawali cerita.
Anemia of chronic disease, skripsi, dan wisuda ITB
• Hakim Pengadilan Negeri Ditemukan Meninggal di Kebun, di Lehernya Ada Bekas Berwarna Merah

Lantaran hal tersebut Jehuda merasa kebahagiaannya berkurang sebab tak lagi bisa merasakan makanan enak.