News
Said Didu Tak Yakin Ahok Bisa Berantas Mafia Migas: Saya Pernah Diusir Menteri Terkait Mafia
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu bertanya-tanya apakah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bisa memberantas mafia migas di PT Pertamina.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ahok diketahui baru saja didapuk menjadi Komisaris Utama (Komut) Pertamina.
Said Didu bertanya-tanya apakah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok apakah bisa memberantas Mafia Migas.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu bertanya-tanya apakah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bisa memberantas mafia migas di PT Pertamina.
Bahkan, Said Didu juga membeberkan pengalamannya diusir oleh seorang menteri terkait mafia migas saat hadir di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (26/11/2019).
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Selasa (26/11/2019), Said Didu mengungkapkan Ahok mungkin mau memberantas mafia jika memang telah berubah.
"Jadi sekarang apakah Ahok mau dan mampu memberantas mafia? Oke itu pertanyaan selanjutnya."
"Apakah Ahok mau dan mampu memberantas mafia saya kalau memang sudah berubah mungkin mau," ucap Said Didu.
Namun, Said Didu mengatakan dirinya tidak yakin Ahok bisa memberantas mafia.
• Gempa M 4.5 Guncang Jailolo Halmahera Barat, Maluku Utara, BMKG Catat Pusatnya Berada di Laut 127 km
Pasalnya, persoalan mafia merupakan masalah yang kompleks.
"Apakah mampu? Saya yakin enggak mampu kalau hanya Ahok karena ini mafia ini ada di kekuasaan dan ada di sekitar kekuasaan."
Lantas Said Didu mengungkapkan ceritanya pernah diusir oleh seorang menteri.
Ia diusir tengah malam lantaran tidak setuju dengan regulasi yang dianggap menguntungkan mafia.
"Bang Karni bisa bayangkan saja jam satu malam saya diusir oleh salah satu menteri untuk keluar dari pembahasan itu," ujar Said Didu.

Said Didu mengatakan dirinya diusir lantaran berkeras menolak regulasi.
'Saya minta Said Didu keluar', saya bilang oke sebelum saya keluar saya rekam, mohon direkam, saya protes cara penentuan MOPS seperti ini karena ini adalah menghidupkan mafia."
"Saya keluar jam satu malam karena saya tidak mau ngalah sama sekali bahwa ini tidak bisa dilakuin, karena ini diatur sedemikian rupa," cerita Said Didu.
Akibatnya, Said Didu meminta agar Staf Khusus BUMN yang turut hadir, Arya Sinulingga untuk memberikan tugas berat pada Ahok
"Sekarang apakah mampu Ahok, saya katakan mampunnya Ahok ini kalau saya berharap Bang Arya nanti jangan kasih tugas yang gampang-gampang ke Ahok," katanya.
• 5 Fakta Tuduhan Nella Kharisma Selingkuh dengan Suami Bupati Kediri, Orkes Dangdut pun Batal
Lihat videonya mulai menit ke-9:10:
Said Didu Ungkap Cara Kerja Mafia
Said Didu mengatakan, pembahasan soal mafia ini penting untuk diungkap.
Pasalnya, masih banyak orang yang menyebut tidak ada mafia di BUMN.
"Ini penting karena selalu ada yang menyatakan mafia ini tidak ada itu hanya adalah hantu yang dibikin," lanjut Said Didu.
Said Didu menegaskan bahwa mafia itu ada.
Mafia itu bahkan ada dalam regulasi perushaan itu sendiri sehingga sulit jika dikasuskan.
"Saya katakan ada, saya katakan itu ada dan caranya bekerja mafia adalah selalu bekerja di dalam regulasi bukan melawan hukum."
"Jadi dia tuh mengobjektifkan kepentingan subjektif, iya," kata Said Didu.
Lantas, Said Didu menceritakan satu di antara contoh mafia bekerja.
"Saya ingin cerita bagaimana mafia itu bermain di pengadaan migas subsidi."
"Dulu membahas subsidi itu selalu adalah harga subsidi pasti Bapak-bapak di DPR pernah tahu, harga ini kan bahwa MOPS plus Alpha," ujarnya.
Bahkan, Said Didu mengatakan dirinya sempat diusir oleh menteri lantaran memprotes sesuatu yang dianggap seharusnya tidak dilakukan.
• Pelatih Timnas Indonesia Ingin Mengulang Sukses di Manila 28 Tahun Lalu
"Mops itu harga rata-rata Singapur, saat itu saya membahas dan tengah malam saya diusir keluar oleh salah satu menteri karena saya protes bahwa kenapa pake harga Singapur."
"Kenapa kita tidak memakai tigas port minyak supaya terjadi persaingan, karena saya tahu juga, karena saya sudah bertahan tiga hari ini ada yang bermain satu, permainan ini bahwa yang menghasilkan premium terbesar itu kilang Singapur dan yang disubsidi itu adalah premium," kata dia.
Sehingga Said Didu menyimpulkan bahwa mafia itu berbentuk regulasi.
Begitu pula mafia yang ada di dalam tubuh Pertamina, yakni berbentuk regulasi.
"Yang bermain adalah Petral di Singapura nah di dalam undang-undang APBN itu terjadi bahwa memang dia membikin regulasi, itulah kerja mafia."
"Nah bagaimana mafia bekerja di Pertamina, begitu juga caranya," kata Said Didu.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: