News
Haji Lulung Pesimis Ahok Bisa Basmi Mafia Minyak dan Gas: Karena Kontroversi, Ini Selera
Dalam perbincangan berjudul 'Bisakah Ahok Membasmi Mafia Migas?', Haji Lulung menyangsikan kinerja Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.
"Oke kita sepakat lah hari ini meninggalkan semua persoalan hukum, tetapi apakah kita tidak bisa mengevaluasi rekam jejak Ahok yang sama-sama barangkali secara bijak ini kita menjamin Ahok tidak buat gaduh lagi," tambahnya.
Kegaduhan yang disebabkan Ahok ssalah satunya ketika menuding Anggota Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta adalah maling.
Begiutu juga dengan nasib seorang ibu yang mengadukan soal layanan Badan Penyelenggara Jaminas Sosial (BPJS).
Sang ibu diketahui justru dituduh maling dan dimaki didepan umum ketika bertemu Ahok di Balaikota DKI Jakarta beberap tahun lalu.
'Ini persoalannya! karena kenapa coba? hari ini dia jadi Komut, besok dia bilang, maaf nih, 'DPR RI maling!', ini terjadi DPRD maling. Ibu yang menanyakan soal BPJS, dikatakan ibu maling, catetin namanya, tuh coba," ungkap Haji Lulung.
"Dan memang persoalan ini perlu dievaluasi, saya sepakat dengan pak maman, sudahlah kalau memang ini sudah ada kesepakatan pemerintah yuk kita kawal. Kita kawal, bukan dalam arti saya mendukung, tapi kita kawal," tegasnya.
• DAFTAR GAJI - dari Gaji Ahok, Menteri hingga Staf Khusus, Siapa yang Paling Besar?
Haji Lulung Mengalah
Penunjukkan Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina rupanya tidak sejalan dengan Abraham Lunggana.
Haji Lulung menegaskan tidak dukung Ahok jadi Komisaris Utama Pertamina.
Ketegasan sikap itu disampaikan Haji lulung dala program talkshow Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One pada Selasa (26/11/2019).
Dalam perbincangan berjudul 'Bisakah Ahok Membasmi Mafia Migas?', Haji Lulung menyampaikan tidak dukung Ahok jadi Komisaris Utama Pertamina.
Pertanyaan itu diungkapkannya juga kerap kali ditanyakan sejumlah wartawan ketika isu Ahok pimpin Pertamina mencuat.
Dirinya mengaku tidak menjawab apakah mendukung atau tidak.
Haji Lulung hanya menegaskan, penunjukkan Komisaris Utama harus berdasarkan ketentuan, termasuk kriteria calon pemimpin Pertamina di dalamnya.
"Sebelumnya saya ditanyakan, 'pak Lulung bagaimana Ahok menjadi Komut Pertamina?', saya bicara tentang kriteria, saya tidak mendukung Ahok, tapi media-beberapa media menyampaikan gitu, menyampaikan, artinya meplesetkan lah saya mendukung Basuki Tjahja Purnama," Ungkap Haji Lulung.