Siswa Bunuh Guru
2 Siswa Pembunuh Guru SMK Ichthus, Menyesal dan Mengaku Salah: Kami Minta Maaf Lewat Doa
Dua Siswa pelaku pembunuhan Alexander Werupangkey (54), Guru SMK Ichthus Manado menyesal telah melakukan perbuatan kejam tersebut
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua Siswa pelaku pembunuhan Alexander Werupangkey (54), Guru SMK Ichthus Manado menyesal telah melakukan perbuatan kejam tersebut.
Dua Siswa Ichthus Manado, yakni FL (16) dan OU (17), mengaku meminta maaf kepada almarhum lewat doa.
"Sejak masih di tahan di Polresta Manado, saya terus berdoa minta maaf, karena saya sudah salah, sampai sekarang, wajah bapak guru masih terbayang di pikiran saya," jelasnya Selasa (26/11/2019).
Pelaku OU menyebut bahwa wajah guru SMK Ichthus Manado yang dipukulnya, pernah terbayang di pikirannya.
"Kami menyesal, memang benar penyesalan di belakang, saya jadi takut, kami berdua sering berdoa bersama, meminta maaf kepada pak guru lewat doa," kata OU.

Saat wartawan tribunmanado.co.id, sedang berbincang-bincang dengan ke dua terdakwa., tiba-tiba waktu sidang tuntutan dimulai, sehingga kedua terdakwa langsung dibawa anggota Polresta Manado, ke dalam ruang sidang anak.
Keluarga korban yang sangat marah dengan kedua terdakwa, sehingga, setelah mengikuti sidang tuntutan
Kedua terdakwa, langsung dibawa anggota Polresta Manado ke mobil yang sudah disediakan di parkiran Pengadilan Negeri Manado.
7 FAKTA Sidang Tuntutan Pembunuhan Guru SMK Ichthus
1. Sidang Berlangsung Tertutup
Sidang tuntutan kasus pembunuhan guru SMK Ichtus berlangsung secara tertutup.
Pantauan wartawan tribunmanado.co.id, sekitar pukul 15.15 Wita, dua terdakwa masuk di ruang sidang anak, dikawal anggota Resmob Polresta Manado.
Wartawan pun dilarang masuk ke dalam ruang sidang anak yang sedang berlangsungnya sidang tuntutan tersebut.
• Buntut Siswa Bunuh Guru Agama, SMK Ichtus Ditutup, Berikut 5 Rekomendasi Dinas Pendidikan
2. Teriak Bunuh Tersangka
Keluarga korban pembunuhan berada di depan ruang sidang, sambil teriak-teriak, bunuh saja mereka.