Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Menhub Budi Karya Konsentrasi di 5 Bali Baru, LRT Mahal Biayanya

Menhub Budi Karya mengatakan fokus pembangunan transportasi lima tahun ke depan adalah 5 Bali baru, sementara LRT akan dievaluasi karena mahal.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Sigit Sugiharto
Tribunjateng.com/Erwin Ardian
SIDANG IMO - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berbicara di depan 174 negara anggota International Maritime Organization (IMO) pada Sidang Majelis IMO ke-31 di London, Inggris hari kedua, Selasa (26/11) waktu setempat. 

Saya akan tempatkan orang-orang  terbaik saya di sana.  Nanti akan saya pantau dan evaluasi.

Mengapa Indonesia harus masuk sebagai Dewan IMO?

Kalau ngomong soal IMO, tentu kita bicara soal laut, soal maritim. Indonesia adalah negara besar yang memiliki 17.000 pulau.

Sudah terbukti bahwa aktivitas laut kita paling intensif, terutama berkaitan dengan logistik.

Karena kondisi Indonesia seperti itu, sangat relevan kita harus aktif di dalam IMO.

Apalagi kita tahu Indonesia merupakan suatu daerah lintasan internasional.

Apa manfaat lain dari keanggotaan di IMO bagi transportasi laut kita?

Delegasi Indonesia harus bisa mengikuti apa yang dibahas, setelah itu mempelajari dan mengaplikasikan, sehingga Indonesia memiliki regulasi dan standar operasi pelabuhan yang sama bagusnya di negara manapun di dunia.

Itu tentu tak mudah, tapi kita harus konsisten. Kita ini kan besar, sementara negara lain lebih kecil sehingga lebih mudah bagi mereka menerapkannya. Tapi, kalau konsisten, kita bisa.

Bagaimana posisi Indonesia di mata negara‑negara lain anggota IMO?

Selama ini reputasi kita cukup disegani.

Dalam forum ini kita banyak bertemu dengan negara‑negara lain yang memiliki pengalaman dalam menjalankan pelabuhan, dan tidak kalah penting dalam hal bisnis.

Bahkan, baru saja saya bertemu dengan Menteri Transportasi Swedia. Beliau meminta bertemu untuk menjelaskan program‑program yang dia lakukan.

Ini menjadi upaya kita untuk mengetahui apa yang sekarang sedang terjadi di dunia, sehingga kita tidak salah dalam menentukan arah pembangunan. (*)

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved