BUMN
Gebrakan Ahok di Hari Ke-2 Jabat Komut Pertamina, Dirut Jadi Orang Pertama Terima Manuver BTP
Gebrakan pertama Ahok sebagai Komut PT Pertamina, dilakukannya sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal impor migas.
Penulis: Frandi Piring | Editor: Frandi Piring
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tiga hari menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) langsung tancap gas benahi sistem BUMN Pertamina.
Gebrakan pertama Ahok sebagai Komut PT Pertamina, dilakukannya sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal impor migas.
Ahok juga dikabarkan akan melakukan rapat perdana dewan Komisaris PT Pertamina pada hari ini, Rabu (27/22/19).
Pada satu kesempatan, Ahok mengatakan sudah memberi arahan kepada Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pada rapat Selasa (26/11/2019) kemarin.
Ahok diketahui menerima tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membenahi persoalan internal Pertamina serta menekan impor minyak dan gas (migas).
"Soal itu bisa naya ke Dirut. Karena aku hanya bicaranya ke Dirut sebagai Komisaris Utama," ujar Ahok kepada Tribun.

Ahok mengatakan, Dirut yang akan memaparkan soal target Pertamina kedepan.
Menyoroti persoalan impor minyak, dan pengembangan kilang.
"Ibu Nicke yang akan menjelaskan," tutur Ahok.
Untuk menindaklanjuti itu, ucap Ahok, ia bersama jajaran komisaris pertamina akan menggelar rapat perdana pasca dirinya resmi menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
"Besok (hari ini red) kami akan rapat Dewan Komisaris untuk pertama kali," Ahok memastikan. (Tribunnews.com/TribunManado.co.id)
Belum lama ini pemberitaan soal gaji Komisaris Utama Pertamina gencar berhembus.
Diberitakan gaji Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) mencapai Rp 3,2 miliar per bulan.
Menanggapi hal itu, Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan, gaji dan kompensasi komisaris dan dewan direksi yang mencapai Rp 3,2 miliar per bulan tidak benar alias hoaks.