Reuni Akbar 212
Reuni Akbar PA 212 Kesulitan Cari Tema Demo, Dulu Ahok, Rizieq Shihab, Prabowo Picu Massa
Banyak yang memprediksi Reuni Akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 tak akan seheboh sewaktu masih membawa issu Ahok penista agama
"Karena tak ada gunanya pagi2 presiden terpilih kembali diposisikan berhadapan dengan masyarakat... Apalah Anies, wong Prabowo aja masuk kabinet..," tulis Fahri Hamzah.
"Anies dari dalam kabinet...tapi kenapa nampak mesti berantem? Memperebutkan apa sodara2?," tanyanya.
Beragam komentar pun dituliskan dalam kolom komentar statusnya.
Pro dan kontra kembali terjadi lantaran para pendukung, baik pendukung Jokowi maupun jemaah PA 212 saling menganulir pernyataan masing-masing pihak.
Manuver Anies

Dikutip dari indonesiana.id; persaudaraan Alumni alias PA 212 akan menggelar lagi reuni akbar pada 2 Desember 2019.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun telah mengizinkan perhelatan bertema Maulid Nabi itu.
Menurut Anies, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jakarta sudah bermusyawarah berkaitan dengan kegiatan.
"Nah, dari situ kesimpulannya memang diberikan izin," ujar Anies, 22 November 2019.
Sehari sebelumnya, Ketua Umum Persaudaraan Alumni Slamet Maarif juga menyatakan Reuni Akbar Mujahid 212 yang digelar ketiga kalinya tersebut telah mengantongi izin.
"Perizinan insyallah sudah berjalan baik dan lancar, tidak mengalami hambatan berarti, pemberitahuan pun sudah dilayangkan," ujarnya.
Gaungnya beda
Jika dulu, gerakan 212 pada Desember 2016 dipicu oleh kasus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dituduh menista agama, kini sungguh beda.

Kelompok ini tampak belum memiliki isu yang kuat untuk bisa menggerakan masyarakat luas. Gaungnya kali ini akan jauh berbeda.
Mereka mungkin akan mengangkat isu seperti ucapan Sukmawati Soekarnoputri yang dianggap menghina Islam.