Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Senator Maya Olivia Rumantir Maju Pilgub Sulut? Tidak Usah Ditanya, Kerinduan Saya Ada Disini

Senator Maya Olivia Rumantir mengaku prihatin dengan kondisi Sulawesi Utara. Kata Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sulut ini.

Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado/Handhika Dawangi
Maya Rumantir 

TRIBUNMANADO.CO.ID - "Tanya ke masyarakat. Siap memenangkan pemerintahan yang bersih atau tidak. Siap memenangkan pemimpin yang bersih atau tidak. Kalau saya tidak usah ditanya. Karena kerinduan saya ada disini. Bukan sekedar menjadi DPD atau gubernur. Tetapi pemberian diri bagaimana bisa bersama-sama dengan rakyat kita," ujar Maya Rumantir saat ditanya apakah akan maju bertarung di Pemilihan Gubernur Sulut. 

Senator Maya Olivia Rumantir mengaku prihatin dengan kondisi Sulawesi Utara

Senator Maya Olivia Rumantir mengaku prihatin dengan kondisi Sulawesi Utara. Kata Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sulut ini, Bumi Nyiur Melambai butuh pemimpin (kepala daerah) yang menjadi panutan untuk memulihkan kembali degradasi moral di masyarakat.

Mantan artis yang giat dalam pelayanan Tuhan ini menyatakan, sangat menyayangkan adanya banyak kejadian pembunuhan yang melibatkan orang dekat. Mulai dari pembunuhan istri oleh suami hingga siswa tega membunuh guru.

Kondisi sosial itu dibeberkan Maya saat berkunjung ke Kantor Tribun Manado di Jalan AA Maramis, Kairagi Dua, Mapanget, Manado, Minggu (24/11/2019) sore. Maya disambut Pemimpin Redaksi Sigit Sugiharto, Manajer Liputan Muhammad Choiruman dan Manajer Produksi Lodie Tombeg serta jajaran redaksi. Berikut wawancara eksklusif dengan sang senator asal Sulut.

Menurut Anda apa sebenarnya persoalan yang sedang dihadapi masyarakat Sulut?

Dengan adanya kejadian tersebut (pembunuhan orang dekat) maka bisa mengambil kesimpulan telah terjadi degradasi moral di sini (Sulut). Terutama pendidikan moral. Bukan hanya moral Pancasila tetapi moral dalam rumah tangga.

Keluarga adalah rumah pendidikan yang utama. Nah, kalau di rumah tangga terjadi kekacauan maka anak-anak akan bingung mau melihat keteladanan dan figur yang mana. Biasanya favorit laki-laki ke ayah dan anak perempuan ke ibu. Kalau orangtua buruk perilakunya maka anak-anak akan bingung.

Selain di keluarga, apa saja yang memperanguhi moral perilaku masyarakat di suatu daerah?

Agar tercipta 'atmosfer' yang baik di sebuah daerah itu, maka dimulai dari pemimpin (kepala daerah). Harus ada fokus memperhatikan keberhasilan di segala bidang. Saya setuju dengan Presiden Joko Widodo yang memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Karena keberhasilan bukan hanya dari segi ekonomi, tetapi yang utama adalah SDM. Kualitas SDM perlu ditingkatkan. Bagaimana kalau pemimpin daerah tidak mengerti. Sudah diberi keteladanan tidak dalam keluarga? Pimpinan daerah harus rukun.

Menurut Anda untuk merombak dan membuat Sulut semakin baik lagi, daerah butuh pemimpin seperti apa?

Pertama pemimpin harus takut akan Tuhan. Kalau Tuhan saja dia tidak takut bagaimana dengan yang lain. Lalu kerukunan itu dimulai dari keluarga. Ketika rukun dalam keluarga. Maka selanjutnya juga akan rukun. Kita harus menyadari hanya bersama Tuhan kita bisa selamat.

Kembali lagi mengenai kehidupan keluarga. Contohnya agar keluarga bisa rukun setiap saat, kita berani menikah maka kita juga harus berani setia. Dan yang harus kita ubah itu jangan berani melakukan kesalahan kemudian takut berbuat baik. Kita harus berani berbuat baik dan takut berbuat kesalahan. Perubahan dimulai dari diri sendiri.

Memang baik menjadi orang penting tetapi lebih penting lagi menjadi orang baik. Keteladanan sangat penting dalam keluarga. Keluarga menjadi dasar kerukunan dan kesejahteraan di masyarakat. Kalau keluarga rukun, maka dia tidak akan bikin ribut di masyarakat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved