News
Ahok Dilantik jadi Komisaris, Intip Penampilannya di Website Pertamina, Tanpa Pakai Kacamata
Pakaian Ahok dalam foto, tak berbeda jauh dengan seragam batik yang dipakainya saat mendatangi kantor Kementrian BUMN, Senin siang tadi
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Dalam penjelasan biografi dalam website, Dijelaskan bahwa Ahok lahir tanggal 29 Juni 1966. Berdomisili di Jakarta, Indonesia.
Ahok Ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) sejak tanggal 22 November 2019 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-282/MBU/11/2019 tanggal 22 November 2019.
Ahok pun disebut lulus dari jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Trisakti dan mendapatkan gelar Insinyur pada tahun 1989.
Ia kemudian menyelesaikan pendidikan magister pada Tahun 1994 dengan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.
Karir Ahok antara lain Anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode (2004), Bupati Belitung Timur periode (2005), Anggota DPR RI (2009), Wakil Gubernur DKI Jakarta (2012), dan Gubernur DKI Jakarta (2014).
Dianggap Sebagai Figur Pendobrak
Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan sejumlah alasan tentang penunjukan Ahok sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero).
Erick menilai Ahok merupakan figur pendobrak yang dibutuhkan untuk mencapai target-taget Pertamina.
Dirinya menargetkan Ahok bersama Wamen BUMN mampu mengurangi impor migas.
"Apalagi didampingi Pak Wamen juga, saya rasa bagian terpenting adalah bagaimana target-target pertamina, bagaimana mengurangi impor migas harus tercapai. Bukan berarti anti impor tapi mengurangi," ungkap Erick.

• Kabar Terbaru Rudiantara, Eks Menkominfo Era Jokowi-JK, Senasib dengan Ahok, Jadi Bos di BUMN Ini!
Menteri BUMN menyampaikan, proses-proses pembangunan refinery merupakan hal yang sangat berat.
Oleh karena itu, Erick menuturkan dirinya membutuhkan teamwork yang besar.
"Proses-proses dari pembangunan refinery ini sangat amat berat, jadi saya butuh teamwork yg besar. Tidak hanya dirut saja, semuanya harus bagi tugas," ujarnya.
Karena alasan tersebut, Erick merasa membutuhkan figur pendobrak dari seorang Ahok.
Namun dirinya menegaskan bahwa pendobrak tak berarti marah-marah.