Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wawancara Khusus

VIRAL di Medsos, Tentang Gita Ratnasari Tuuk A sampai Z: Cara Berpikir Saya Out Of The Box

Dalam kesempatan wawancara dengan Tribun Manado di salah satu cafe di Manado, Sabtu (23/11/2019) sore, Gita panjang lebar berbicara tentang suka dukan

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado/Ronald Moha
Gita Ratnasari Tuuk 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral di medsos dan jadi buruan media, Gita Ratnasari Tuuk, kepala desa terpilih Desa Bombanon, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow tetap membumi. 

Fokus utamanya tetap mewujudkan visi dan misi kampanyenya untuk Desa Bombanon.

Dalam kesempatan wawancara dengan Tribun Manado di salah satu cafe di Manado, Sabtu (23/11/2019) sore, Gita panjang lebar berbicara tentang suka dukanya dalam proses kampanye, visi dan misi, harapan, bangkit dari kegagalan serta dukungan keluarga.

Gita juga bercerita tentang tips menjaga kecantikan dan kebugaran.

Gita Tuuk
Gita Tuuk (Tribun Manado/Ronald Moha)

Simak Wawancara Khusus Berikut Ini:

Tribun Manado: Apa yang mendorong anda untuk maju bertarung di pilkades?

Gita : Ada keterpanggilan sosial, bahwa saya sadari untuk ikut berkontribusi membangun desa dan membantu mensejahterahkan masyarakat tidak hanya dalam tataran konsep saja, tapi harus bersentuhan dengan kebijakan strategis desa dan untuk dapat menjalankan kebijakan tersebut ada pada kepala desa.

Saya berkeyakinan bahwa dari desalah kesejahteraan itu akan terwujud. Negara kita akan kuat ketika desa kita ikut kuat dan ini merupakan harapan saya juga, sehingga ini mendorong saya untuk aktif mendukung program pemerintah.

Selain itu juga banyak dorongan masyarakat untuk mengharapkan kehadiran saya pada pesta demokrasi pilkades.

Gita Tuuk
Gita Tuuk (Tribun Manado/Ronald Moha)

Tribun Manado: Bagaimana kiat anda dalam meraih dukungan warga, suka dukanya?

GIta : Saya memutuskan maju dua hari sebelum pendaftaran ditutup. Ada aspirasi masyarakat yang meminta saya maju. Saya memilih konsultasi dengan suami saya. Ia tanyakan apa saya benar benar ingin maju. Saya jawab ya. Dan suami saya mengizinkan. Saya tidak pernah memberikan janji-janji manis kepada masyarakat untuk meraih dukungan. Namun yang saya berikan adalah ide-ide solutif dan relevan dengan kondisi dan keadaan masyarakat desa Bombanon yang dituangkan pada visi misi saya.

Jelas ada suka duka dalam kontestasi ini, saya bangga ketika banyak masyarakat mendukung dan menyatakan sikap atas majunya saya dalam pilkades. Tapi pada kondisi ini pasti ada sebagian orang yang berseberangan dengan kami ketika tidak sepaham dan memiliki pilihan yang berbeda.

Tribun Manado: Cara anda meyakinkan warga untuk memilih anda, kan persaingan cukup kuat karena ada empat calon.

Gita : Tampil apa adanya, melaksanakan aktivitas seperti biasa dan tidak harus merubah kebiasaan ketika menghadapi momentum pilkades. Saya harus jujur dan tetap mempertahankan kapasitas dan karakter saya semestinya. Sehingga penilaian masyarakat akan tulus dan objektif untuk menyatakan dukungan. Hindari perubahan sikap yang hanya untuk menarik dukungan saja, justru hal itu akan bersifat temporer atau sementara saja. Sedangkan masyarakat Bombanon sudah sangat cerdas dan membutuhkan pemimpin yang berkomitmen dan berintegritas.

Tribun Manado: Katanya anda sempat gagal dalam pencalegan tahun lalu.

Gita : Ya memang benar, tapi saya jadikan pengalaman berharga. Saya percaya ada rencana Tuhan yang indah di balik semua itu.

Gita Tuuk
Gita Tuuk (Tribun Manado/Ronald Moha)

Tribun Manado: Apa yang menjadi inspirasi anda dalam menyusun visi dan misi?

Gita : Banyak hal yang menginspirasi saya yakni melihat harapan Pemerintah Indonesia untuk Bangsa ini.
Selain itu bagaimana menyusun visi dan misi untuk mendukung program Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow. Namun yang tak kalah penting bagaimana harapan-harapan masyarakat Bombanon yang saya temui dan mendengar langsung aspirasi mereka. Sehingga sesungguhnya visi dan misi ini yang saya tuangkan dalam bentuk konsep adalah intisari dari kondisi realitas masyarakat dan desa kami, maka dari itu saya bercita-cita untuk dapat merealisasikan misi saya untuk desa yang saya cintai.

Tribun Manado : Anda memilih gotong royong sebagai tema utama, apakah ada latar belakang menarik di balik pemilihan tema tersebut.

Gita : Jangan sekali kali meninggalkan sejarah, NKRI ini berdiri karena memiliki sejarah. Kita bisa merdeka karena ada persatuan dan nilai ini bersumber dari Gotong Royong yang merupakan budaya leluhur Bangsa Indonesia yang harus dijaga identitasnya.

Falsafah gotong royong adalah watak asli masyarakat Indonesia dan terlebih khusus masyarakat Bombanon. Dan saya meyakini untuk dapat membangun Desa yang saya cintai ini harus didasari bahu membahu antara sesama Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perangkat desa dan Masyarakat.

Tribun Manado : Bagaimana peran keluarga dalam proses kampanye, dukungan moril dan lainnya.

Gita : Tentunya peran keluarga sangat besar dan keluarga selalu memberi support penuh terutama suami saya yang terus memberikan semangat dan menginpirasi.
Apalagi kalau bicara pilkades yang memperkuat dukungan ada pada keluarga dan keluarga juga yang bahu membahu ikut menggalang dukungan.

Tribun Manado : Bagaimana cara anda mewujudkan janji kampanye anda, semisal komputerisasi dan wifi dll

Gita : Out of the box thinking dibutuhkan seorang pemimpin yang ingin memberikan perubahan besar, yang ingin melakukan transformasi untuk desanya menjadi lebih baik. Saya sebagai generasi Milenials harus mampu membaca tuntutan dan perubahan-perubahan kedepan yang begitu cepat yang kini diera serba digital. Itu semua saya tuangkan lewat konsep Visi dan Misi yang saya sebut Sembilan Harapan Desa Bombanon.

Tribun Manado : Anda sekarang viral. Konsekwensinya harapan warga terhadap anda kian besar, bagaimana anda menghadapi ini

Gita : Saya harus siap karena saya tidak hanya diawasi oleh masyarakat Bombanon tapi kini saya diawasi oleh public yang lebih luas lagi, yang kini menantikan gebrakan program saya dan meberikan pembuktian. Pada dasarnya saya akan bekerja sesuai dengan kewenangan dan mengedepankan regulasi yang sudah ditentukan.

Tribun Manado: Bagaimana cara anda membagi waktu antara menjalankan amanah warga dan memberi waktu untuk keluarga.

Gita: Jelas ini akan menyita waktu karena pasti saya harus memberikan waktu lebih untuk berhadapan dengan masyarakat, namun ini konsekuensi yang harus dijalani. Ketika jam kerja saya harus fokus dengan tanggung jawab baru sebagai sangadi dan selesai jam kerja saya harus memberikan waktu untuk keluarga.

Tribun Manado: Bagaimana cara anda menjaga kebugaran dan kecantikan?

Gita: Saya selalu menjaga pola makan dan mengimbangi kebutuhan nutrisi serta rutin olahraga. Soal kecantikan saya merasa sangat relative dan tidak ada kiat-kiat lebih selain selalu berpikir positif dan optimis.

Tribun Manado: Bagaimana anda menggunakan dana desa, kemudian apakah anda akan mencari sumber pendapatan lain selain dana desa.

Gita: Penganggaran Dana Desa Diprioritaskan Utk Pembangunan Infrastruktur, Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Penanganan Stanting

Program lain yg ada di SKPD / Dinas-Badan yang tujuannya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, Saya berniat untuk proaktif jemput bola ke instansi pemerintah yang ada di kabupaten Bolaang Mongondow, misalnya Dinas Pertanian, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Perdagangan yang sasarannya untuk meningkatkan sumberdaya yang ada di desa desa baik Sumber daya alam melalui program pertanian maupun sumber daya manusia melalui pelatihan ketrampilan yanh menjadi potensi keluarga khususnya dan masyarakat Bombanon pada umumnya.

Pelaksanan Semua program yang ada di desa akan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan masyarakat melalui usulan dalam pembahasan pemerintah dan masyarakat yang diwakili oleh tokoh masyarakat dari semua unsur yang ada di desa.

Tindak lanjut semua program kegiatan baik pembangunan infrastruktur, peningkatan SDM dan penanganan Stunting dan program lain yang ada di desa yang dibiayai oleh Dana Desa, ADD & DBH harus tertuang dalam dokumen perencanaan desa.

Semua proses pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan Cara musyawarah, mufakat dan transparansi.

Pelayanan publik untuk kebutuhan masyarakat tidak ada pungli.

Gita Tuuk
Gita Tuuk (Tribun Manado/Ronald Moha)

Tribun Manado: Apa motto hidup anda?

Gita : Hidup ini adalah kesempatan, dan harus jadi berkat. (art)

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado:

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved