Wacana Presiden 3 Periode
PDIP Takut Tambah Periode Presiden, Prabowo-Puan tak Mampu Taklukkan Jokowi, SBY pun Kalah
Kekuatiran memunculkan Presiden menjabat tiga periode bukan hanya Gerindra melainkan PDI Perjuangan selaku partai pemenang Pemilu.
Menurutnya, partai-partai yang ada di parlemen juga belum setuju.
Tangkap Layar YouTube KompasTV Dasco dari Partai Gerindra Tolak Isu Penambahan Masa Jabatan Presiden (Tangkap Layar YouTube KompasTV)
Baca : Isu Penambahan Masa Jabatan Presiden, Ahmad Basarah: Tidak Ada Urgensinya Merubah Konstitusi
Kritik dari PPP

Sementara, Wakil Ketua MPR Fraksi PPP Asrul Sani mengatakan biarkan diskursus terkait penambahan masa jabatan presiden berkembang di ruang publik.
Menurut Asrul, Indonesia adalah negara demokratis dan tidak ada masalah dengan isu tersebut.
"Kalau masa jabatan presiden itu dua kali dirasa belum cukup, di perpanjang tiga kali. Ya itu tidak ada yang melarang," ungkapnya dilihat dari tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (22/11/2019).
Isu ini muncul karena ada wacana amandemen UUD 1945 terkait penambahan masa jabatan presiden menjadi maksimal 15 tahun.
Ia kembali menambahkan ada pendapat selain menambah masa jabatan presiden menjadi tiga kali, yaitu membatasi masa jabatan menjadi satu kali jabatan, tetapi delapan tahun.
Pandangan-pandangan tersebut ia nilai sah-sah saja dalam negara demokratis ini.
"Biarkan diskursus ini berkembang ke ruang publik," katanya.
Tidak perlu terburu-buru dalam menyatakan setuju atau tidak setuju soal isu penambahan masa jabatan presiden ini katanya.
"Karena kita negara demokratis, argumentasi, yuridisnya, sosiologisnya itu seperti apa? Kita tidak perlu buru-buru menyampaikan setuju atau tidak," jelasnya.
Mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) AM Hendropriyono

Diwartakan Tribunnews.com, Jumat (12/7/2019) Mantan Kepala BIN Jenderal (Pur) AM Hendropriyono mengusulkan jabatan presiden delapan tahun dalam satu periode.
Ia memiliki pandangan mahalnya biaya pemilihan umum (Pemilu).