Demo Warga Talaud
Pendemo Beri Deadline Pelantikan E2l-Mocthar Paling Lambat Pekan Depan
Puluhan orang menggelar aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (22/11/2019) siang.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID - Puluhan orang menggelar aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (22/11/2019) siang.
Massa menuntut Gubernur Olly Dondokambey melantik Bupati Talaud terpilih Elly Englebert Lasut (E2L) dan Wakil Bupati Terpilih Mochtar Parapaga.
Pelantikan E2L-Mochtar sudah tertunda sejak 22 Juli 2019.
Masalah kejelasan periodisasi Elly Lasut sudah menjabat satu periode atau dua periode sebagai Bupati menjadi pangkal persoalan.
Swelleng Adam, Orator Aksi Demonstrasi memberi tenggat waktu bagi Gubernur untuk segera melantik.
"Paling lambat hari Senin (25/11/2019)," kata dia
Swelleng mengatakan, jika tidak bgubernur bersedia melakukan tugas negara, dengan ketulusan hati warga Talaud meminta Mendagri untuk melantik E2L-Mochtar.
Warga Talaud sempat protes isu Plt Bupati Talaud
"Plh harian Bupati, Sekda Adolf Binilang mengumumkan bahwasanya telah ditetapkan sebagai Plt.
Kami langsung merasa dunia semakin aneh sekali tapi nyata," kata dia.
Sekitar puluhan warga menyambangi Kantor Gubernur Sulut di Jalan 17 Agustus, Manado, Jumat (22/11/2019).
Kedatangan massa dalam rangka menyuarakan aspirasi menyangkut kepastian pelantikan Bupati Talaud terpilih Elly Lasut dan Wakil Bupati terpilih Mochtar Parapaga.
Massa disambut Aparat Pol PP Provinsi Sulut.
Namun, Sat Pol menggunakan strategi berbeda ketika membuat barikade personel.
Ditempatkan para personel Pol PP wanita di barisan terdepan persis di depan lobi Kantor Gubernur Sulut.
Para wanita cantik itu di-back up personel pria di belakang, kemudian aparat kepolisian.
Selain itu massa pedemo banyak juga perempuan. Mereka juga ada di barisan depan membawa poster dan spanduk.
Ruben Kalalo Wakil Korlap aksi demonstrasi mengatakan, pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Talaud terpilih sudah 4 bulan tertunda.
"Kami mempertanyakan terjadi penundaan, padahal aturan sudah jelas
Pihak Pemprov dalam hal ini Pak Gubernur dapat mendengarkan aspirasi masyarakat," kata dia.
Aksi demo diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan lagu daerah berbahasa Talaud, kemudian doa dan melakukan orasi.
Massa dikawal aparat kepolisian dan Sat Pol PP ketika berlangsung di depan lobi utama Kantor Gubernur.
Para pedemo juga membawa atribut aksi seperti poster dan spanduk.
(Tribunmanado.co.id/Ryo Noor)
BERITA TERPOPULER :
• Ibu Guru Sudah Bersuami, tapi Siswa SMA Tetap Cinta, Ini Yang Terjadi
• Satu Pasangan Unik Diamankan Sat Pol PP, Nenek 60 Tahun: Itu Pacar Saya dan Tidak Ada Yang Salah
• BREAKING NEWS Pria di Manado Tikam Istri dan Siswa SMA Setelah Pergoki Keduanya Berciuman di Kuburan
TONTON JUGA :