News
Jabatannya Digeser Ahok, Ini Sosok Tanri Abeng, Mantan Komisaris Utama Pertamina
Tanri Abeng ditunjuk pertama kali sebagai Komut PT Pertamina sejak tanggal 6 Mei 2015 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS PT Pertamina
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjabat Komisaris Utama PT Pertamina.
Penjelasan tersebut dijelaskan langsung oleh Menteri BUMN Erick Tohir.
"Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan jadi Komut (Komisaris Utama) Pertamina," ujar Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
"(Ahok) akan didampingi Pak Wamen (BUMN) Budi Sadikin jadi wakil komisaris utama," lanjut dia.
Selain masuknya Ahok dan Budi Sadikin, mantan Dirut PT Telkomsel Emma Sri Martini menjabat Direktur Keuangan PT Pertamina.
Jabatan Komisaris Utama ( Komut) sebelumnya dijabat oleh Tanri Abeng.

• Selain Ahok yang Sudah Pasti Jabat Komisaris Utama Pertamina, Ini Nama-nama Lain Bos di BUMN
Tanri ditunjuk pertama kali sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) sejak tanggal 6 Mei 2015 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-60/MBU/05/2015 tanggal 6 Mei 2015 dan ditetapkan sebagai Komisaris Independen merangkap Komisaris Utama sejak 14 November 2016 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS PT Pertamina (Persero) No.SK-254/MBU/11/2016 tanggal 14 November 2016.
Dilansir dari wikipedia, Tanri Abeng dilahirkan di sebuah desa di Pulau Selayar, Sulawesi Selatan. Pada usia 10 tahun kedua orangtuanya meninggal dan ia dikirim untuk tinggal dengan kerabat di Makassar (dahulu Ujungpandang).
Setelah menyelesaikan pendidikan SLA di Ujungpandang, ia sempat berangkat ke Amerika Serikat dalam program American Field Service (AFS) Exchange program.
Selanjutnya ketika ia pulang kembali ke Makassar, ia melanjutkan sekolahnya di Universitas Hasanudin sampai tingkat 5, pendidikannya dilanjutkan ke Graduate School of Business Administration, di Universitas New York, Amerika Serikat hingga mendapatkan gelar MBA.
Kemudian ia mengikuti program management training Union carbide Amerika serikat.
Setelah selesai, ia ditempatkan di Jakarta sebagai Manager Keuangan perusahaan tersebut (1969-1979). Kariernya terus menanjak sampai akhirnya ia menjadi Direktur PT Union-Carbide Indonesia.
• Resmi, Ahok Jabat Komisaris Utama Pertamina, Sosok Ini yang Akan Mendampinginya
Selain itu, ia juga menjadi Direktur Agrocarb Indonesia, Direktur Karmi Arafura Fisheries (1971-1976) dan pada tahun 1977-1979, ia merangkap sebagai manager pemasaran Union Carbide Singapura.
Tahun 1979, ia pindah ke perusahaan produsen bir Belanda, Heineken, PT Perusahaan Bir Indonesia (Indonesian Beer Company). meskipun ia tidak bisa berbahasa Belanda dan tidak minum bir, Ia menjadi CEO perusahaan tersebut setelah wawancara selama 15 menit.
Selanjutnya ia mengubah nama PT Perusahaan Bir Indonesia ke Multi Bintang Indonesia. Pada tahun 1982, itu mencatat laba sebesar Rp. 4 miliar, naik dari hampir Rp. 500 juta dibandingkan ketika ia bergabung.