Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sandiaga Tutupi Pengeluaran Pasca Kalah Pilpres, Langkah Ini yang Dilakukan Eks Cawapres Prabowo

Sandiaga Uno akan menutupi pengeluraannya setelah kalah Pilpres melawan Jokowi-Maruf

Editor: Rhendi Umar
MataMata.com
Cawapres 02 - Sandiaga S Uno 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sandiaga Uno akan menutupi pengeluraannya setelah kalah Pilpres melawan Jokowi-Maruf.

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden ( Wapres) sudah usai. 

Sandiaga Uno kini kembali menutupi banyaknya pengeluaran pada Pilpres 2019.

Setelah habis-habisan menjual saham PT Saratoga Investama Tbk (SRTG) pada periode kampanye Pilpres 2019, beberapa waktu lalu, Sandiaga Uno membuka kemungkinan untuk kembali membeli saham dari perusahaan investasi tersebut.

Namun demikian, kemungkinan itu baru akan dipikirkan lebih lanjut di awal tahun mendatang.

"Lagi di liat sih (kemungkinan kembali membeli saham SRTG). Kalau dibilang belum ada minat itu tidak tepat sih. Itu masih dalam pembahasan," ujar dia ketika ditemui usai acara Indonesia Economic Forum di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Sandiaga yang digadang jadi Dirut PLN, tercatat masih menjadi pemegang 21,51 persen saham PT Saratoga Investama Tbk tersebut mengatakan, dalam kurun waktu 6 bulan mendatang belum terlibat pembicaraan mengenai bisnis dengan manajemen PT Saratoga Investama Tbk.

Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ((KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO))

Namun demikian, dirinya kerap diberi tawaran untuk membantu promo produk-produk anak usaha dari PT Saratoga Investama Tbk.

"Saya belum terlibat pembicaraan selama enam bulan ini sama manajemen dari Saratoga soal mereka mau arahnya ke mana. Dan mungkin awal tahun kita akan sama-sama memetakan langkah saya ke mana, Saratoga ke mana," kata Sandiaga Uno menjelasan.

Sebelumnya, Sandiaga Uno tercatat menjual saham miliknya pada PT Saratoga Investama Sedaya Tbk sebanyak 167,75 juta saham.

Angka 167,75 juta saham yang dijual Sandiaga uno bernilai Rp663 miliar selama masa kampanye Pilpres 2019.

Sandiaga Uno Tetap Akui Erick Thohir Sahabat Lama, Tak Pernah Dapat Tawaran Pimpin BUMN

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), 167,75 juta saham yang dijual Sandiaga Uno tercatat dalam 4 tahap transaksi penjualan.

Pertama, penjualan saham dilakukan melalui lima transaksi pada Oktober sebanyak 81,5 juta saham dengan harga Rp 3.776 per saham dengan perolehan dana sebesar Rp 307,8 miliar.

Kedua, pada akhir November dan awal Desember 2018, Sandiaga Uno melakukan tujuh transaksi sebanyak 58,85 juta saham dengan harga Rp3.776 per saham dengan perolehan dana Rp 222,22 miliar.

Ketiga, Sandiaga Uno kembali menjual 8,4 juta saham seharga 3.777 per saham pada Maret 2019.

Sandiaga Uno meraup dana mencapai Rp31,72 miliar pada transaksi tersebut.

Terkahir, Sandiaga Uno melepas 19 juta saham seharga Rp3.775 per saham pada pekan lalu sebelum Pilpres.

Dana yang didapat Sandiaga Uno pada transaksi sebelum Pilpres tersebut sebesar Rp 71,34 miliar.

Digadang jadi Dirut PLN, Begini Rekam Jejak Sandiaga Uno, Pengusaha Sukses Indonesia

Paling Banyak Nyumbang

Setelah menjual saham, Sandiaga Uno ternyata paling banyak menyumbang dana kampanye dibandingkan calon Presiden Prabowo Subianto yang kini ke kubu Jokowi - Maruf Amin.

Bendahara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Thomas Djiwandono mengungkapkan, Sandiaga Uno menyumbang sekitar 60 persen dari total dana kampanye yang disumbangkan oleh pasangan calon.

"Sekitar 60an persen dari total paslon. Antara Pak Sandi dan Pak Prabowo hampir mungkin 55-45 persen kira-kira. Tetap yang paling banyak dari Pak Sandi," ujar Thomas Djiwandono menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK), di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).

Namun, Thomas Djiwandono tak dapat merinci secara spesifik berapa besaran dana kampanye yang diberikan oleh Sandiaga Uno.

"Lebih besar Pak Sandi di angka 55, mungkin 58 persen. Beda tipis. Nanti kita break down lagi," kata Thomas Djiwandono.

Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suara Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam. Dalam keterangannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menerima hasil keputusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan Pilpres 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suara Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam. Dalam keterangannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menerima hasil keputusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan Pilpres 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Selama masa kampanye, pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menerima dana kampanye sebesar Rp 213,2 miliar.

Sementara, pengeluaran dana kampanye sebesar Rp 211,5 miliar.

Dana kampanye terbesar berasal dari sumbangan pasangan calon, yakni Rp 192,5 miliar.

Selain itu, sumbangan perorangan dari masyarakat sebesar 9,3 miliar, sumbangan kelompok Rp 1,1 miliar dan sumbangan partai politik Rp 4,8 miliar.

"Dari segi penerimaan yang paling besar adalah pasangan calon. Dalam hal ini nomimalnya adalah Rp 192,5 miliar," tutur Thomas Djiwandono.(*)

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Gagal di Pilpres, Cara Sandiaga Uno Balikin Modal Kampanye, Bagaimana Prabowo yang Gabung ke Jokowi?

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved