Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Bumi Terkini

Penghuni Kos Batal Masak, Dapur Tempat Kos Ambruk Akibat Gempa

Rumah milik keluarga Montolalu Angkow yang dijadikan tempat kos mengalami kerusakan di bagian dapur akibat gempa bumi Jumat lalu.

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Maickel Karundeng
christian wayongkere/tribun manado
Kondisi dapur rumah warga yang dijadikam tempat kos di Keluraham Pateten I Kecamatan Aertembaga amburk. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah rumah permanen di Lingkungan III RT X Kelurahan Pateten I Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terdampak peristiwa gempa Kamis (14/11/2019) hingga Jumat tengah malam (15/11/2019).

Rumah milik keluarga Montolalu Angkow yang dijadikan tempat kos mengalami kerusakan di bagian dapur.

Tembok yang membatasi dengan tembok tentangga ambruk ke dapur dan menumpuk di tempat cuci piring.

Terjadi Bencana Angin Puting Beliung di Pemukiman Warga, Puluhan Bangunan Roboh, Dua Warga Tertimpa

Sherly Manopo (47) penghuni kos yang lebih dulu mengetahui dapur rumah yang menjadi tempat kos, berkata ambruknya tembok akibat gempa berkekuatan 7.1 Magnitudo.

Kepada Tribunmanado.co.id Minggu (17/11/2019) dia menceritakan, keesokan harinya pasca gempa Jumat (15/11) pagi belum genap pukul 06.00 wita pergi ke dapur untuk memasak.‎

‎"Mo masak, takut ketika melihat kondisi dapur sudah roboh sehingga langsung lari ke luar rumah takut jangan gempa terjadi lagi dan dapur roboh semua," kata Sherly.

Akibat peristiwa itu niat Sherly untuk memasak tidak terjadi.

Dia dan sejumlah penghuni kos lainnya tidak makan sampai sore hari, hanya mengandalkan mie instan untuk menunda lapar nasi, ikan dan sayur.

Lanjutnya, ketika peristiwa gempa terjadi bersama penghuni kos mengungsi ke wilayah Kakenturan.

Pemilik rumah Jeck Montolalu menyampaikan peristiwa yang menimpah rumahnya sudah disampaikan langsung ke penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kota Bitung.

"Kebetulan saya ada teman, jadi langsung saya sampaikan," kata Jeck.

Peristiwa ini sempat mendatangkan komunikasi yang tidak baik antara aparat pemerintah antara lurah, RT dan kepala lingkungan.

Farida Ngurawan Lurah Pateten I menerangkan, pada malam hari beberapa saat setelah gampa lurah menerima informasi wilayahnya aman dari terdampak gempa.

Hingga keesokan harinya ada gempa susulan sang lurah terus berkominikasi bertanya ke perangkatnya, apakah ada kejadian di wilayah dan di lapor masih aman.

"Nah info ini saya laporkan ke ibu camat wilayah aman," kata Lurah Farida.‎

Laporan dari RT kepadanya hanya berupa foto ember di belakang rumah sudah porak-poranda atau jatuh ke bawah.

Tidak di lapor kalau ada tembok roboh karena ada gempa.

Nah, kondisi itu kemudian di kroscek ke Camat Aertembaga yang sudah tau bahwa di Kelurahan Pateten I ada rumah terdampak.

Terpisah Max Lomban Wali Kota Bitung mengatakan, terkait bencana yang sedang terjadi dan dialami masyarakat Kota Bitung mulai (15/11) yang lalu masih terjadi gempa susulan.

"Saya ingatkan jejadian 5 tahun yang lalu tepat di tanggal 15 November, juga terjadi bencana yang sama. Namun kita patut bersyukur kepada Tuhan, bahwa Tuhan masih senantiasi menjaga dan melindungi kita," jelas Lomban saat menghadiri ibadah peletakan batu pertama pembangunan Pastori 2 dan penandatangan prasasti Gereja GMIM Karunia Manembo-Nembo, Minggu (17/11/2019).

Namun Lomban meminta masyarakat untuk tetap waspada, sambil meyakini kehidupan kita oleh karena anugerag dan kasih sayang Tuhan.(crz)‎

 Ini Alasan Tommy Soeharto Temui PKS, Sebut PAN, Demokrat, Gerindra Bukan Oposisi

 Celine Evangelista Disebut Lahirkan Boneka Bayi, Warna Kornea Mata Anaknya Jadi Sorotan!

Jangan lupa SUBSCRIBE kanal YouTube Tribun Manado Official

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved