Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bom Bunuh Diri Medan

Pasca Bom Bunuh Diri di Medan, DPR Beri Saran untuk Cegah Generasi Milenial Tak Jadi Teroris

Pimpinan Komisi VIII DPR RI mengecam aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) kemarin.

Kompas.com/Fitria Chusna Farisa
Juru Bicara TKN Jokowi-Maruf, Ace Hasan Syadzily, di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat. 

Saya kira pemahaman keagaam seperti itu adalah salah.

Deradikalisasi seperti apa yang harus dilakukan untuk itu?

Tidak bisa dilakukan secara formalitas saja, ya seperti melakukan seminar dan pelatihan-pelatihan.

Deradikalisasi harus bisa menjangkau semua kalangan terutama anak-anak muda yang sedang menjalani pertumbuhan secara psikologis.

Pasca Gempa 7,1 Magnitudo di Manado, Begini Kondisi Hotel dan Tamu saat Gempa Bumi

Warga Kalasey Berhamburan Keluar Rumah Saat Tadi Gempa Malam

Caranya?

Saya rasa sekarang ini, ada banyak instrumen yang bisa dijadikan sebagai upaya melakukan deradikalisasi.

Pertama, melibatkan organisasi-organisasi keagamaan, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, PGI, KWI dan organisasi keagamaan lainnya yang sudah teruji dan sudah menunjukkan satu sikap jelas untuk mengajarkan sikap toleransi beragama yang inklusif, beragama yang moderat.

Kedua, instrumennya yang harus dievaluasi. Karena proses terpaparnya orang mejadi seorang teroris itu terjadi di media sosial.

Untuk itu perlu counter terhadap radikalisme atau deradikalisasi yang juga menjangkau media sosial.

Kalau paham radikalisme dan ajaran keagamaan yang menyuarakan kekerasan di media sosial.

Maka sebaliknya semangat keagamaan yang inklusif, toleran, moderat juga harus dilakukan melalui media sosial juga.

Jadikan media sosial sebagai instrumen untuk menyemai tentang beragama yang moderat, mengenalkan Islam rahmatan lil'alamin.

Cara-cara seperti ini menurut saya perlu ditempuh secara masif. Inilah menurut saya yang harus dilakukan secara sistematis dan masif oleh semua pihak.

Selain juga alat-alat negara yakni kementerian agama dan kementerian pendidikan dan kebudayaan.

Pun organisasi-organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan yang suda teruji dalam menjaga NKRI juga harus dilibatkan.

Jadi sekarang instrumennya harus diperluas, bukan hanya seminar dan pelatihan-pelatihan.

Tapi juga deradikalisasi melalui media sosial.

Yang tak kalah penting juga, harus lebih pro aktif datang ke Kampus-kampus dalam rangka menyemai tentang pemahaman keagamaan yang inklusif.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Subcribe Youtube Tribun Manado Official

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved