Nyawa Melayang di Tol Usai Ikut Pilkades: Sopir Bantah Mengantuk
Kecelakaan maut melibatkan dua unit bus, yakni bus Sinar Jaya dan Bus Arimbi terjadi di KM 117 Tol
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kecelakaan maut melibatkan dua unit bus, yakni bus Sinar Jaya dan Bus Arimbi terjadi di KM 117 Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Kamis (14/11) sekitar pukul 00.00 WIB. Tujuh orang tewas akibat kecelakaan maut tersebut.
Salah satu korban tewas adalah Warsidin (53), warga Cilandak, Jakarta Selatan yang meninggal dunia dalam perjalanan pulang ke ibu kota. Keponakan Warsidin, Latif (23), mengatakan pamannya hendak pulang dari Pekalongan, Jawa Tengah.
• Polisi Larang Skuter Listrik di Jalan Raya
Menurutnya, Warsidin sengaja pulang ke kampung halamannya untuk berpartisipasi dalam pemilihan kepala desa. Ia berangkat ke Pekalongan sejak Selasa (12/11) bersama istri, dua anak dan seorang cucunya.
"Iya Almarhum (Warsidin) nyoblos di Desa Sambiroto. Istrinya di Desa Wangandowo. Dua-duanya masih di Pekalongan," ujar Latif saat ditemui di kediamannya di Jalan Madrasah, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Menurut almarhum, memilih kepala desa itu penting. Kalau ada apa-apa kan tertujunya sama kepala desa," tambahnya.
Warsidin, lanjut dia, memutuskan pulang ke Jakarta lebih dulu pada Rabu (13/11). "Soalnya masih ada kerjaan kan di sini. Jadi dia pulang duluan," ujar Latif.
Kisah sedih juga dialami Anto, sang istri Kuntarsih juga meninggal dunia dalam kecelakaan maut tersebut. Anto bercerita istrinya sempat menelepon sebelum nyawanya melayang. Kuntarsih sempat memberitahukan bahwa dirinya mengalami kecelakaan.
"Pak, aku kecelakaan. Dia nangis dan minta dijemput," ujar Anto lirih.
Beberapa saat kemudian ia mencoba menghubungi istrinya kembali namun tidak bisa. Anto baru mengetahui istrinya meninggal dari petugas Jasa Raharja. "Tadi pagi ada petugas Jasa Raharja yang mengabarkan istri saya sudah meninggal. Keponakan sudah sadar, tidak koma lagi," tutur Anto.
• Bangkit Dari Keterpurukan, Persib Bandung Mulai Tatap Piala AFC
Anto dan istrinya selama ini berdomisili di Jakarta. Anto bekerja sebagai sopir pribadi, sedangkan istrinya sebagai asisten rumah tangga. Saat kejadian, mereka sedang mengambil cuti pulang kampung untuk menggunakan hak suara dalam pilkades di desanya, Gumawang Wiradesa.
Kuntarsih cuti dua hari, sedangkan Anto masih cuti hingga akhir pekan. Karena hanya cuti 2 hari, Kuntarsih balik ke Jakarta lebih dulu. Dia bersama keponakan dan kakaknya menuju ke Jakarta menggunakan bus PO Arimbi. Kuntarsih meninggalkan dua anak, yakni Adis (15) dan Dinda (6).
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kecelakan terjadi karena kelalaian pengemudi bus Sinar Jaya. "Sopir tidak dapat mengendalikan laju kendaraan sehingga kendaraan oleng melewati parit pemisah jalan, lalu masuk ke jalur jalan arah berlawanan," ujar Truno.
Kanit IX PJR Tol Cipali AKP Aziz Syarifudin mengatakan kecelakaan ini terjadi pada Kamis dini hari tadi sekira pukul 00.15 WIB. Diduga sopir bus Sinar Jaya mengantuk dan kendaraannya oleng masuk ke jalur berlawanan.
"Kuat dugaan sopir Bus Sinar Jaya mengantuk. Sehingga, sopir tidak bisa mengantisipasi laju kendaraannya," ujar Aziz.
Dugaan kelalaian dalam kecelakaan maut di KM 117 Tol Cipali yang melibatkan Bus Sinar Jaya dan Bus Arimbi diperkuat hasil olah TKP yang dilakukan polisi. "Melihat tadi titik awal sampai lokasi tabrakan, tidak ada bekas rem dari Bus Sinar Jaya. Itu pertanyaan, ada apa," ujar Direktur Gakkum Korlantas Mabes Polri Brigjen Kushariyanto di lokasi kejadian KM 117 Tol Cipali.