Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

OJEK Online di Jakarta Diminta Buka Jaket Sebelum Antar Barang Bawaan, Ahmad: Biasanya Enggak

Ojek online di Jakarta diminta petugas pengamanan buka jaket sebelum antar paket pesanan pelanggan. Pasca bom bunuh diri di Polrestabes Medan.

Istimewa Via Tribunnews.com
Foto terduga pelaku bom bunuh diri Mapolresta Medan sebelum bom meledak 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelum mengantarkan paket pesanan pelanggan sejumlah ojek online harus membuka jaketnya terlebih dahulu, Hal itu untuk kepentingan pemeriksaan.

Hal itu yang terjadi di Jakarta Barat, pasca meledaknya bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan kemarin.

Tentunya membuat sejumlah ojek online bertanya-tanya kenapa pemeriksaan harus dibuka jaket terlebih dahulu.

"Tadi saya sempat kirim makanan ke mall, biasanya itu enggak sampai buka jaket, tapi tadi suruh sampai buka jaket segala," kata Ahmad yang sedang memesan order makanan di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (13/11/2019).

Aksi teror berupa bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019) membuat sejumlah pengemudi ojek online (ojol) kena dampaknya.

Sebab, terduga pelaku bom bunuh diri mengenakan seragam ojol.

Beberapa pengemudi ojol pun terkena imbas dari aksi bom bunuh diri tersebut.

Pelaku bom bunuh diri di Medan yang mengenakan jaket ojek online membuat mereka jadi mendapat perlakuan berbeda, terutama saat mengantarkan pesanan makanan ke sejumlah tempat keramaian.

Satu di antaranya dialami Ahmad (23).

Ia harus melewati penjagaan ketat sampai diminta membuka jaketnya ketika hendak mengirim pesanan ke dalam salah satu mall di kawasan Jakarta Barat.

Ahmad meyakini perlakuan berbeda itu terkait pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan yang mengenakan atribut ojek online.

Selain harus melepas jaket, Ahmad menyebut pemeriksaan di mall tersebut juga lebih teliti.

"Ya memang karena itu (bom), soalnya kan baru hari ini aja sampai suruh buka jaket, kalau biasanya mah cuma dicek barang bawaannya aja," kata Ahmad.

Sementara itu, Parno (42) mengaku belum merasakan perlakuan berbeda saat mengirimkan pesanan makanan ke sebuah perkantoran di kawasan SCBD.

Sebab, selama ini ia menyebut pengamanan di kawasan bisnis itu memang ketat.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved