Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BNNP Sulut

Semakin Tegas Memberantas Narkoba, Begini Tahapan Rehabilitasi BNNP Sulut

Bagi masyarakat Sulawesi Utara khususnya Manado yang ingin membantu orang terdekat berhenti menggunakan narkoba.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Maickel Karundeng
Tribunmanado.co.id / Isvara Savitri
BNNP SULUT - Kantor BNNP Sulut tampak depan, Rabu (13/11/2019). 

Ia mengaku pihaknya lebih banyak aktif ke luar karena masih susah mengajak klien datang secara mandiri ke BNNP Sulut, Hal ini pula yang menjadi alasan BNNP Sulut memfokuskan ke satu daerah saja.

Rawat jalan biasanya berupa konseling bersama psikolog BNNP Sulut yang dilakukan setidaknya 2 kali dalam seminggu agar tidak terlalu sering.

"Kalau terlalu sering kami juga tidak bisa melihat perkembangannya," ucapnya.

Bahkan jika dirasa butuh BNNP Sulut juga akan membawakan obat bagi klien.

Namun Aurora mengaku pihaknya sangat hati-hati memberikan obat agar tidak disalah gunakan oleh klien, mengingat kebanyakan kasus di Sulut adalah penyalahgunaan obat seperti pil kuning.

Selain konseling, peran teman sebaya juga penting menurut Aurora.

Jika dirasa teman sebaya klien tidak mendukung penyembuhan, pihak BNNP dengan persetujuan keluarga klien akan diterbangkan ke balai rehabilitasi narkoba milik BNN di Makassar.

"Prosesnya kalau ke Makassar itu nanti hasil asesmennya akan diserahkan ke balai dulu. Nanti mereka akan case conference dulu berapa lama waktu rehabilitasi dan mempersiapkan tempat tinggal serta pegawai yang dapat menangani," jelas Aurora lagi.

Setelah proses tersebut pihak BNNP Sulut akan memberi kabar ke pihak keluarga singga bisa langsung mengurus keberangkatan ke Makassar.

Rawat inap sendiri dilakukan paling cepat empat sampai enam bulan.

Sedangkan kegiatan rehabilitasi pun bermacam-macam. Ada detoksifikasi, terapi medis seperti penggantian zat yang efek sampingnya lebih ringan, serta kegiatan-kegiatan sosial seperti konseling teman sebaya atau support group.

"Di sesi konseling ini para pengguna bisa saling bertukar pikiran, cerita dan pengalaman mereka. Di situ mereka juga bisa saling mendukung karena memiliki kesamaan nasib," ucapnya.

Aurora mengaku kegiatan ini cukup efektif mengingat klien lebih mudah terbuka pada sesama karena memiliki kesamaan rasa dan pengalaman.

Namun bagi klien yang masih duduk di bangku sekolah pihak BNNP Sulut mengharuskan cuti jika ikut program rawat inap.

Selama proses rehabilitasi pun tidak ada pelajaran pengganti.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved