Berita Manado
Kisah Penjual Cermin dan Meja Keliling, Berjalan dari Pagi Hingga Petang Demi Mencari Pembeli
Ia berjalan di bawah terik mentari siang hari yang menyengat kulit sepanjang hari sembari memikul meja dan cermin.
Penulis: Dewangga Ardhiananta | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berjalan di bawah terik mentari siang hari yang menyengat kulit.
Membawa tiga beban, dua di pundak sebelah kanan dan satu lagi di pundak sebelah kiri.
Hal tersebut dijalani Audi setiap hari, seorang penjual cermin dan meja keliling.
Keringat terlihat bercucuran saat ia berjalan membawa sebuah kaca cermin berukuran sekira 30 x 60 centimeter persegi.
Ditambah membawa dua buah meja setinggi sekira 65 sentimeter.
Meja dan kaca tersebut berwarna coklat gelap dengan sentuhan plitur yang mengilap.

Ia berasal dari Tondano dan kali ini berjualan di area Kota Manado.
"Iya saya berasal dari Tondano dan cermin serta meja ini juga berasal dari sana," ujar Audi, saat diwawancarai tribunmanado.co.id, Rabu (13/11/2019).
Ia mengaku berjualan berpindah tempat kadang di Manado, Gorontalo, Bitung, bahkan Toli-toli.
"Saya ada bos dan biasanya satu kendaraan mobil terdiri dari enam penjual keliling yang di drop ke suatu tempat untuk berjualan," jelas Audi.
Ia berjualan dari pagi pukul 06.30 Wita sampai petang pukul 18.00 Wita.
Berjalan terus sampai ada pembeli yang menawar barang jualan.
"Paling kalau capek ya istirahat, kalau nggak ya istirahat pas jam makan siang," tutur pria yang sedang mengenakan topi itu.
Ia bersyukur kalau masih pagi sudah ada yang membeli kaca cermin atau meja tersebut.
Saat petang tiba ia beserta teman sesama penjual cermin dan meja lalu dijemput untuk pulang.