Hari Pahlawan
10 November 1945 - Laskar Hizbullah dan Laskar Tionghoa Bersatu di Perang Surabaya
Pertempuran pertama pasca-proklamasi kemerdekaan RI ini bukan soal dua hal itu saja. Banyak cerita lain yang berkelindan di seputarnya.
5. Tentara Laskar Islam dan Tionghoa
Selain melibatkan Tentara Keamanan Rakjat, tentara Hizbullah, dan Sabilillah, pertempuran ini juga melibatkan TKR Chunking yang terdiri atas warga Tionghoa di Surabaya.
6. Siaran Bahasa Inggris di Radio Tionghoa
Jika Bung Tomo menggunakan radio untuk menggelorakan semangat arek Surabaya, seorang gadis Tionghoa, melalui radio yang dikelola komunitas Tionghoa setempat menggunakan bahasa Inggris, meminta bantuan kepada Pemerintah Republik Tiongkok untuk membantu rakyat Surabaya.
• Selain Bung Tomo, Inilah Para Tokoh yang Ikut Berperan pada Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
7. Bung Tomo Ditawan Laskar
Usut punya usut, upaya menjadikan Bung Tomo sebagai tawanan itu adalah instruksi dari Cak Mus alias dr. Mustopo, pemimpin Markas Besar Tentara Jawa Timur. Itu untuk melindungi Bung Tomo yang dianggap sebagai orang penting.
8. Bung Tomo Melobi Jepang
Untuk melawan tentara Sekutu, Bung Tomo dan pemuda lainnya aktif melobi Jepang untuk menyerahkan senjata.
9. Tak Tahu Cara Menggunakan Senjata
Saat pertempuran terjadi, banyak pemuda dari laskar-laskar yang ada di Surabaya belum tahu cara melempar granat.
Mereka tidak paham kalau sebelum dilempar, granat harus dicabut picunya terlebih dahulu. Gambaran ini pernah disinggung sekilas oleh Imam Tantowi dalam filmnya Merdeka atau Mati: Soerabaia 45. (Habib/Intisari)
• Sejarah Hari Ini: Peran Bung Tomo dalam Pertempuran 10 November 1945, Pembangkit Semangat Rakyat RI
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id pada tanggal 10 November 2018 dengan judul Sejarah Hari Pahlawan - Laskar Hizbullah, Sabilillah, dan Tionghoa Bersatu di Perang Surabaya.