News
Dewi Tanjung Berdebat dengan Aiman Witjaksono Saat Singgung Tangan Pelaku Penyiraman Novel Baswedan
Dewi Tanjung Politisi PDIP atau Pelapor Novel Baswedan, sempat terlibat perdebatan dengan presenter Aiman Witjaksono.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dewi Tanjung Politisi PDIP atau Pelapor Novel Baswedan, sempat terlibat perdebatan dengan presenter Aiman Witjaksono.
Politisi PDIP atau Pelapor Novel Baswedan, Dewi Tanjung menilai kasus penyidik KPK itu hanya rekayasa.
Hal itu disampaikan saat menjadi bintang tamu di acara Sapa Indonesia Malam paa Kamis (7/11/2019).
Namun pada acara tersebut, Dewi Tanjung justru sempat terlibat perdebatan dengan sang presenter Aiman Witjaksono.
"Saya tidak mengatakan berbohong, jadi dugaan merekayasa jadi itu bahasa pasal menyebarkan berita bohong dan hoaks," ucap Dewi dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Jumat (8/11/2019).
Dewi menegaskan bahwa dirinya telah mempelajari kasus ini sejak 2017.
Menurutnya banyak hal yang janggal dan tidak masuk logika.
"Jadi begini saya kan mempelajari sekian lama kasus ini, lalu saya lihat ada keanehan ada kejanggalan yang itu enggak masuk logika saya," katanya.
• Hasil Fuzhou China Open 2019 - Marcus/Kevin Berpeluan Pertahankan Gelar
• Anies Baswedan Dekat Dengan Surya Paloh Karena Hal Ini, Saling Panggil Bang Surya dan Adik
• PPP Tidak Mencurigai Surya Paloh, Kader NasDem Teriak Oposisi Ini Jawaban Sang Ketua Umum
Apalagi, reaksi Novel Baswedan setelah disiram air keras juga cukup aneh.
"Dari rekaman CCTV, dari rekaman CCTV itu saya heran kenapa reaksi pertama kali diserang itu dia hanya seperti bergerak kanan kiri lalu mungkin dia katanya nabrak tiang atau nabrak pohon sampai dia benjol."
"Tapi reaksi itu tidak semestinya si korban penyerangan air keras harusnya dia begitu diserang dia itu ada reaksi terduduk dan terguling-guling karena reaksi air keras," jelas Dewi.
Sedangkan, jika terkena air keras, menurutnya seluruh mukanya meleleh.
"Gini kan sifat air keras itu, sifatnya panas, panas sekali kena kulit itu melepuh dan meleleh, pernah lihat kasus Krisna di Surabaya, 14 tahun dia melakukan 17 kali feshov. Matanya meleleh, mukanya meleleh," ujar Dewi kemudian.
Selain itu, Dewi juga menduga bahwa penyerang Novel Baswedan menggunakan tangan kiri saat menyiramkan air keras.
Jika benar menggunakan tangan kiri, Dewi menilai itu merupakan hal yang sulit dilakukan.