PSSI Pilih Prestasi, Eks Pemain Timnas: Wajar Kalau Simon Dipecat
Ketua Umum PSSI, Komjen Pol Mochamad Iriawan mengaku tak mempersoalkan besaran uang yang harus dikeluarkan pihaknya
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Umum PSSI, Komjen Pol Mochamad Iriawan mengaku tak mempersoalkan besaran uang yang harus dikeluarkan pihaknya untuk membayar kompensasi kepada Simon McMenemy. Menurutnya, uang bisa dicari ketimbang mengorbankan prestasi.
• Nadiem Gugup Bertemu DPR: Gunakan Mobil Pribadi dan Tanpa Voorijder
Hal itu ditegaskan Iwan Bule, panggilan Mochamad Iriawan, usai melihat persiapan timnas Indonesia U-23 proyeksi SEA Games 2019 di Hotel Sultan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (6/11) kemarin.
Simon sendiri dipecat, Selasa (5/11) malam WIB, seusai pengurus PSSI menggelar rapat. Pemecatan itu terasa wajar mengacu hasil yang diperoleh timnas senior di bawah komando pelatih asal Skotlandia tersebut.
Simon didapuk menukangi skuat Merah Putih sejak 20 Desember 2018. Ia menggantikan Bima Sakti yang kala itu menjadi pelatih sementara setelah Luis Milla tidak mendapat perpanjangan kontrak.
Bersama Simon, timnas Indonesia cuma dua kali menang dan menelan lima kekalahan dari tujuh laga internasional yang dijalani (lihat boks).
Pertandingan kontra Malaysia dalam lanjutan Pra Piala Dunia 2022 zona Asia babak penyisihan grup G di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, 19 November mendatang, bakal menjadi laga terakhir Simon bersama Merah Putih.
"Itu (membayar kompensasi) risiko, memang aturannya begitu. Jadi kita pilih prestasi apa uang? Kita pasti pilih prestasi kan, kalau uang bisa kita cari. Ini nama baik Indonesia, petaruhan bangsa Indoensia. Ya itu risiko kita, ada aturan dalam kontrak tersebut dan kita akan ikuti. Ya (dipecat) karena tidak ada peningkatan prestasi," tegas Iwan Bule.
• Idham Azis Gemetar Ditunjuk Jokowi: Saya Wakafkan Diri Saya
Sebelumnya Deputi Sekjen Bidang Pengembangan Bisnis PSSI, Marsal Masita menyatakan pihaknya harus membayar kompensasi sekitar Rp 3,92 miliar bila pihaknya memecat Simon yang dikontrak dua tahun.
Jumlah itu didapat hasil mengalikan Rp 280 juta--gaji Simon per bulan--dengan angka 14, jumlah bulan yang tersisa hingga kontrak Simon genap dua tahun.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Simon atas kerja sama selama ini. Semoga laga melawan Malaysia kita mendapatkan hasil yang positif," ujar Iwan Bule.
Dua pilihan
Lantas siapa yang bakal menggantikan Simon pascalaga versus Malaysia? Iwan Bule mengatakan PSSI telah menyiapkan dua kandidat yakni Luis Milla dan Shin Tae-Yong.
Milla pernah membesut Merah Putih setahun (2017-2018). Sedangkan Tae-Yong berpengalaman mengantarkan timnas Korea Selatan ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.
"Dari hasil rapat Exco (Komite Eksekutif) kemarin (Selasa--red), kami baru ada dua nama, satu pelatih Korea dan satu lagi Luis Milla. Tapi ada nama lain yang masuk ke kami untuk bisa dilihat. Nanti mereka baru bisa akhir bulan November karena masih terikat pekerjaan yang mereka lakukan," ucap Iwan Bule.
Mengenai pemilihan pelatih anyar untuk timnas senior, pria yang juga menjabat Sestama Lemhannas itu akan meminta penilaian dari pelatih-pelatih timnas lainnya.
• Ketua Fraksi Golkar Sesalkan Keputusan 3 Fraksi, Rommy Poli Bilang Itu Cacat Hukum